KARYA TULIS ILMIAH
PENINGKATAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT MELALUI WISATA AIR TERJUN DI
DUKUH BINORONG DESA KALISARI KECAMATAN BLADO KABUPATEN BATANG
Disusun guna memenuhi tugas individu
KKN 44 IAIN Kelompok 7
Dosen Pembimbing Lapangan : Ani, M. Pd
Disusun Oleh:
Islakhul Qonitah
2013114193
LEMBAGA PENELITIANDAN PENGABDIAN MASYARAKAT (LP2M)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI(IAIN)
PEKALONGAN
TAHUN 2018
PENINGKATAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT MELALUI WISATA AIR TERJUN DI
DUKUH BINORONG DESA KALISARI KECAMATAN BLADO KABUPATEN BATANG
ABSTRAK
Islakhul Qonitah. 2018. Peningkatan
perekonomian masyarakat melalui wisata air terjun di Dukuh Binorong Desa
Kalisari Kecamatan Blado Kabupaten Batang. Karya Tulis Ilmiah. Jurusan Ekonomi
Syariah. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Pekalongan.
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui sejauh mana perkembangan pariwisata melalui wisata air terjun di
Dukuh Binorong Desa Kalisari. Pengembangan pengelolaan wisata desa merupakan
bagian integral dari pembangunan kepariwisataan nasional, selain dari pada itu
pengembangan pengelolaan wisata desa ini memiliki arti yang sangat penting dan
strategis bagi bangsa indonesia dalam mendukung kelangsungan dan keberasilan
pembangunan nasional,sehubungan dengan hal tersebut maka pelaksanaan pengembangan
pengelolaan wisata desa harus mampu menjadi sarana untuk meraih cita cita dan
tujuan nasional dalam rangka mewujudkan keadilan sosial dan kesejahteraan bagi
seluruh rakyat Indonesia.
Keberhasilan penyelenggaraan
pembangunan wisata desa dapat di capai atau diraih berkat keterpaduan dan
kesinergian antara kekuatan masyarakat ,pemerintah ,media masa dan pengusaha
pariwisata.ada beberapa aspek yang harus di perhatikan dalam pengembangan
wisata desa yaitu : pariwisata nasional,perencanaan kawasaan,pengelolaan
lingkungan,sosial ekonomi,budaya dan penataan ruang serta peraturan perundangan
.adapun strategi pengembangan objek dan daya tarik wisata alam meliputi
pengembangan aspek perencanaan pembangunan,aspek kelembagaan, aspek sarana ,dan
prasarana,aspek pengelolaan,aspek pengusahaan,aspek pemasaran ,aspek peran
serta masyarakat dan penelitian dan pengembangan. Di samping itu,desa wisata
juga merupakan salah satu antisipasi terhadap prakiraan bahwa wisatawan yang
sudah mencapai titik jenuh terhadap berbagai bentuk wisata konvensional.
Kata kunci: Pariwisata, Air Terjun
GAMBARAN KEADAAN MASYARAKAT
Kalisari adalah nama sebuah desa
yang terletak di daerah Kecamatan Blado Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Berdirinya Desa Kalisari secara pasti tidak ada yang tahu
tentang tanggal bulan serta tahunnya. Desa Kalisari merupakan desa yang masih
asri dan memiliki pemandangan yang indah, hawanya sejuk dan udara yang segar
karena Desa Kalisari terletak di pertengahan kebun teh.
Berdasarkan letak dan kondisi desa kalisari yang memiliki
ketinggian 900-1200dpal menyebabkan terbentuknya suhu udara yang sejuk,dan dingin di malam hari. Udara tersebut
terbentuk akibat adanya berbagai tumbuhan-tumbuhan hijau. Adanya kondisi
tersebut, juga menyebabkan terbentuknya curah hujan yang tinggi.
Adapun batas-batas wilayahnya yaitu, sebelah timur dibatasi oleh
Daerah kawasan Kec Reban, sebelah selatan dibatasi oleh Desa Keteleng, sebelah
barat dibatasi oleh Desa Besani, dan sebelah utara dibatasi oleh Desa Wonorojo.
Desa ini terdiri dari beberapa pedukuhan, yang beberapa di antaranya mempunyai
nama yang unik, yaitu:
1.
Dukuh Depok yang berada di bagian paling utara desa Kalisari yang
berbatasan langsung dengan desa Wonorojo Kec.Reban
2.
Dukuh Kaliwatang berada di bagian selatan dukuh Depok
3.
Dukuh Kalisari berada di antara dua pedukuhan yaitu antara Dukuh
Kaliwatang dan Karangsambung Gunung
4.
Dukuh Karang Sambung Gunung terletak di Selatan Dukuh Kalisari
5.
Sedangkan Dukuh Binorong terletak di bagian paling atas Desa
Kalisari
Penduduk Desa Kalisari mayoritas Islam dan masih kental dengan budaya
keagamaannya hal itu dibuktikan dengan adanya kelompok pengajian berjanji,
solawatan, sambung renteng dan jamaah yasin yang dilakukan seminggu sekali dan
sesuai jadwal masing masing. Selain itu juga ada rutinan setiap minggu sekali
dan pengajian dua minggu sekali yang diadakan di setiap dukuh.Penduduk di sini baik dan ramah-ramah. Transportasi yang digunakan yaitu: roda dua, dan mobil terbuka.
Di Desa Kalisari tidak ada
transportasi umum, kebanyakan dari mereka mempunyai kendaraan pribadi
masing-masing.Mayoritas mata pencaharian warga desa kalisari adalah buruh petik
teh.Pekerjaan ini merupakan pekerjaan yang sudah turun temurun warisan dari
orang tua. Pilihan warga terhadap pekerjaan antara lain jarak dari rumah hingga
tempat kerja dekat, biaya transportasi terjangkau dan skill yang perlu
dikembangkan hanya memelurkan waktu yang singkat serta terjamin pekerjaan
tersebut hingga usia lansia.
Mata pencaharian warga desa kalisari
tergantung pada mutu dan kualitas teh yang diproduksi.Teh tersebut dikelola,
diproduksi dan dipasarkan oleh PT Pagilaran.Pengelolaan tersebut berjalan sejak
tahun 1960.Penghargaan sertifikat Re Ekspor telah diterima oleh PT Pagilaran.
Hal ini merupakan salah satu bentuk reward terhadap pengelolaan dan pemasaran
produk teh hinggaa ke penjuru dunia. Daya minat masyarakat terhadap produk PT
Pagilaran ini disebabkan adanya berbagai khasiat yang terkandung didalam teh.Adapun
khasiat teh pagilaran adalah sebagai penyebab rasa, obat herbal dan sebagainya.
Teh pagilaran merupakan salah satu
potensi alam di Desa Kalisari.Selain teh, ada beberapa potensi alam yang dimiliki
oleh Desa Kalisari.Adapun macam-macam hasil potensi alam adalah ketela,
singkong, padi, pisang dan Lombok.Ketela dan singkong merupakan salah satu
hasil potensi alam di dukuh kaliwatang desa kalisari.Padi dan pisang merupakan
salah satu hasil potensi alam di dukuh depok dan dukuh binorong.Adanya hasil
potensi alam yang melimpah disebabkan, letak geografis yang tinggi sekitar
900-1200 dpal dan kondisi tanah yang subur.Mereka bekerja tidak menentu bahkan
banyak yang bekerja sebagai buruh teh yang tempat tinggalnya dikawasan PT
Pagilaran.
Desa Kalisari memiliki potensi
wisata, yaitu: Air Terjun Binorong. Di Air Terjun Binorong tersebut terdapat
tempat yang bisa digunakan untuk berfoto dengan background pemandangan air
terjun yang indah dilihat, karena air terjun tersebut dikelilingi oleh kebun
teh.Namun, potensi itu kurang maksimal.
1.
Kependudukan
JumlahPenduduk
|
||
Jumlah
|
JenisKelamin
|
|
Laki-laki
|
Perempuan
|
|
Jumlah
penduduk tahun ini
|
741 orang
|
734 orang
|
Jumlah
penduduk tahun lalu
|
740 orang
|
730 orang
|
Persentase
perkembangan
|
0.9%
|
1.13%
|
Jumlah
Keluarga
|
|||
Jumlah
|
KKLaki-laki
|
KKPerempuan
|
JumlahTotal
|
Jumlah Kepala
Keluarga tahun ini
|
165 KK
|
43 KK
|
208 KK
|
Jumlah Kepala
Keluarga tahun lalu
|
170KK
|
42 KK
|
212KK
|
Prosentase
Perkembangan
|
1.15%
|
6.38%
|
|
Berdasarkan
data tersebut, dapat disimpulkan bahwa perkembangan jumlah penduduk desa
kalisari mengalami peningkatan.Adanya peningkatan jumlah penduduk menyebabkan
semakin tinggi tingkat pengangguran.Hal ini terjadi akibat ketidak seimbangan
antara jumlah penduduk dan jumlah lapangan kerja.Hal ini menyebabkan sebagian
pemuda-pemuda lulusan SMA memilih merantau.
2.
Ekonomi Masyarakat
Dalam segi ekonomi, desa kalisari telah mengalami peningkatan yang
cukup signifikan. Hal ini terbukti dengan adanya kekayaan yang dimiliki oleh
sebagian warga desa kalisari. Kekayaan tersebut dapat dilihat dari sesuatu atau
kendaraan yang dimiliki oleh warga. Sebagian besar warga desa kalisari dukuh
karang sambung, kaliwatang memiliki dua
motor dan sepetak sawah serta kebun. Sedangkan pada tahun sebelumnya, warga
desa kalisari tidak memiliki kendaraan sehingga ketika melalukan aktifitias
jalan kaki. Hal ini menunjukan perekonomian sekarang dengan tahun sebelumnya
mengalami peningkatan.
3.
Kesehatan
Fasilitas kesehatan yang terdapat di desa kalisari tergolong belum
kompleks. Hal ini sesuai dengan jumlah sarana dan prasarana kesehatan yang
miinimt di desa kalisari. Desa kalisari hanya memiliki satu PKD (pusat
kesehatan desa) dan satu bidan kesehatan. Adanya tenaga kesehatan yang minim
menyebabkan beberapa penyakit sulit disembuhkan. Sehingga, dalam proses
penyembuhan penyakit-penyakit viral seperti gagal gijal, tumor, diabetes hatus
mennmpuh puluhan kilometer menuju rumah sakit.
4.
Keagamaan
Mayoritas agama dan tradisi masyarakat desa Kalisari
berbasis islam. Hal ini terlihat dengan kebiasaan dan budaya masyarakat setiap
hari. Budaya tersebut meliputi sholawatan, slapahan, sambung renteng, berzanji,
tahlilan, tadarusan, dan pengajian rutin. Budaya tersebut dilakukan setiap
seminggu sekali di setiap dukuh. Adanya rutinitas tersebut merupakan salah satu
media dalam mempersatukan warga dan sebagai sarana dalam memberikan informasi
dan wawasan.
5.
Potensi SDM (Sumber Daya Manusia)
Ketrampilan dan skill merupakan bekal dalam menjalani kehidupan. Sebagian
besar skill warga desa Kalisari
dibidang pertanian dan perkebunan. Skill tersebut telah tumbuh dan berkembang
berdasarkan kondisi sekitar. Sehingga mayoritas pekerjaan warga desa kalisari
adalah petani dan butuh petik teh.
Adanya profesi sebagai petani dan buruh teh
merupakan akibat dari kekayaan alam yang terdapat di desa kalisari. Kekakyaan
alam ini meliputi hasil pertanian seperti padai, singkong dan jagung dan hasil
perkebunan seperti the dan cengkeh. Sehingga masyarakat desa kalisari mengembangkan
potensi dan skill yang berkaitan dengan bidang pertanian dan perkebunan.
6.
Potensi Ekonomi SDA ( Sumber Daya Alam)
Potensi sumber daya alam yang bisa digali di daerah kalisari itu
sangat melimpah seperti teh, cengkeh, jagung, singkong, padi, pisang, lombok,
dan sengon.Sumber makanan dan air bersih yang sangat bagus di manfaatkan oleh
penduduk sekitar sebagian besar yang di tanam adalah tanaman singkong, jagung,
teh dan pisang yang sangat melimpah bahkan di sebagian besar dusun di daerah Kalisari
terdapat persawahan yang di isinya di tanami tanaman padi dan singkong.
Khususnya dukuh Depok sendiri itu kebanyakan adalah tanaman
padi.Hal ini berdasarkan kondisi dukuh Depok yang banyak hamparan sawah
sepanjang jalan.Tanaman padi digunakan sebagai sumber bahan pangan pokok bagi
warga desa kalisari.
Sedangkan di dukuh Kaliwatang
terdapat tanaman singkong, cengkeh, jagung, dan padi yang lumayan banyak. Hal
ini disebabkan masyarakat di daerah tersebut banyak yang menanamnya. Walaupun
masyarakat telah memiliki pekerjaan utama akan tetapi aktivitas di sawah juga
dilakukan.Sedangkan di dukuh Kalisari sendiri merupakan pusat pemerintahan
desa.Hasil alam dukuh kalisari adalah teh.Sehingga minuman keseharian
masyarakat dukuh kalisari adalah teh.
Sedangkan
sumber daya alam lainnya adalah pisang dan cengkeh. Hal ini dapat ditemukan di
dukuh Karangsambung Gunung.Mayoritas masyarakat dukuh karang sambung gunung
banyak menanam pisang dan cengkeh.Walaupun tidak seluas perkebunan teh.Akan
tetapi, hasil perkebunan tersebut dapat dijadikan sebagai sumber mata
pencaharian.
Sumber daya alam
air bersih di desa Kalisari pun sangat melimpah karena pengairan didesa
kalisari di ambil dari sumber mata air langsung yang berada di daerah kalisari
tepatnya di daerah paling atas desa keteleng pagilaran, di dukuh Binorong juga
memiliki wisata air terjun, dimana air terjun itu biasa disebut oleh warga air
terjun Binorong.
ANALISIS MASALAH DAN POTENSI MASYARAKAT
Istilah pariwisata berasal dari kata pari yang berarti
banyak atau berkali-kali danwisata yang berarti berpergian dengan tujuan
bersenang-senang baik sendirian maupun kelompok. Didalam UU No.10 tahun 2009
tentang Kepariwisataan disebutkan bahwa wisata adalah kegiatan perjalanan yang
dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat
tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi atau mempelajari keunikan
daya tarik wisata yang dikunjungi dalan jangka waktu sementara. Sedangkan
pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai
fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah
dan Pemerintah Daerah.
Pariwisata telah menjadi sektor yang strategis di dalam
perekonomian negara karena memberikan kontribusi yang nyata terhadap pendapatan
negara, penyerapan sektor tenaga kerja serta aktifitas pendukung pariwisata
lainnya.Upaya pengembangan pariwisata di Indonesia direncanakan sesuai potensi
dan kemampuan wilayah dengan salah satunya menempatkan kegiatan alam sebagai
basis pengembangan daya tarik berupa rekreasi ke tempat wisata alam di
kawasan-kawasan yang strategis misalnya Kawasan Air terjun.Kawasan air terjun
dengan potensi dan manfaat yang dapat dimanfaatkan sebagai lokasi kegiatan
wisata yang mampu menarik kunjungan wisatawan, maka sudah semestinya apabila
sumber daya air tersebut dapat didayagunakan dengan memperhatikan
kelestariannya. Salah satu upaya menjaga kelestarian sumber daya air adalah
dengan mengembangkan kegiatan wisata alam di sekitar air terjun yang diharapkan
akan mampu menopang pembangunan keberlanjutan pembangunan dengan
mempertimbangkan faktor ekologis kawasan air terjun dan hidrologi pada setiap
kegiatan pembangunan kawasaan tersebut.
Potensi Pengembangan pariwisata yang Strategis di Desa Kalisari
salah satunya adalah kawasan air terjun yang berada di Dukuh Binorong yang
lokasinya masih asri yaitu di pertengahan kebun milik PT Pagilaran dan juga
menjadi salah satu sumber pengairan sawah-sawah milik warga saat musim kemarau.
Pengembangan potensi air terjun mulai di perhatikan oleh Pemerintah desa dengan
menambah fungsi dari air terjun yang tidak terawat yaitu sebagai tempat
pariwisata, sehingga dapat menjadi tempat pariwisata bagi Desa Kalisari. Dengan
adanya hal tersebut maka perlu dilakukan pengkajian akan potensi dan hambatan
atas pembangunan yang akan dilakukan.
Melakukan Konservasi dan
pendayagunaan kawasan air terjun secara tepat diharapakan agar pengembangan air
terjun menjadi objek wisata dapat berjalan optimal. Adapun upaya mengembangkan
air terjun di Desa Kalisari menjadi objek wisata harus dilakukan dengan
pengelolaan dan program yang sistematis agar kawasan air terjun berkembang
menjadi objek wisata andalan di Desa Kalisari. Salah satunya dengan melakukan
identifikasi terhadap kondisi air terjun saat ini dan menilai potensi air
terjun sebagai objek wisata. Sehingga diharapkan dapat memberikan arahan untuk
pengembangan air terjun yang mendukung aktivitas Industri Pariwisata
salah-satunya melalui Pembuatan Tempat Rekreasi Wisata danmenjadi ciri khas pariwisata di Desa
Kalisari.
Adapun masalah yang dihadapi untuk mengembangkan air terjun di desa
Kalisari tersebut adalah:
1.
Faktor pekerjaan masyarakat
Latar belakang pekerjaan masyarakat menjadi faktor penghambat
partisipasi masyarakat dalam pengembangan Air Terjun Binorong di Desa Kalisari.
Walaupun mungkin saja memang ada beberapa yang karena latar belakang
pekerjaanya dan berbagai kesibukan jadi tidak bisa meluangkan waktu untuk
berpartisipasi pada pengembangan Air Terjun Binorong, dan pekerjaan masyarakat
menjadi faktor penghambat.
2.
Faktor pendidikan
Melihat seberapa jauh latar belakang pendidikan mempengaruhi
masyarakat untuk berpartisipasi dalam pengembangan Air Terjun Binorong
dikarenakan mayoritas masyarakat Desa Kalisari khusunya Dukuh Binorong
terbanyak yaitu lulusan SD. Dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan menjadi
faktor penghambat partisipasi masyarakat dalam pengembangan Air Terjun
Binorong.
3.
Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang dimaksudkan yaitu mengenai tempat ataupun
lokasi yang masih sangat terbatas untuk melakukan pembuatan tempat rekreasi
wisata Air Terjun Binorong di Desa Kalisari. Dan juga sarana penunjang untuk
pengunjung yang belum tersedia. Oleh karena itu mungkin perlu adanya penambahan
fasilitas seperti toilet umum yang berada dikawasan air terjun dan lain lain.
Sehingga dengan itu, akan dapat disediakan fasilitas yang lebih lengkap untuk
program ini.
4.
Partisipasi Warga Wilayah Setempat
Dalam hal ini sangat dibutuhkan partisipasi warga wilayah setempat
agar pembuatan tempat rekreasi wisata pemancingan ini dapat mudah terlaksana.
Karena kadang kala, ada sekelompok warga yang acuh tak acuh tentang program
yang dilaksanakan oleh pemerintah.
5.
Faktor kepemilikan tanah
Dalam hal ini kepemilikan tanah juga menjadi penghambat dalam
mengelola dan mengembangkan air terjun, karena semua dukuh Binorong di Kalisari
milik PT Pagilaran sehingga kemungkinan saja air terjun tersebut merupakan
tanah milik PT Pagilaran dan masyarakat enggan untuk mengembangkanya.
Tetapi masyarakat Desa Kalisari memiliki
banyak potensi, jika digali lebih dalam masyarakat desa Kalisari merupakan desa
yang maju.Hal ini berdasarkan analisa dari observasi dan wawancara penulis
bahwa di desa Kalisari mempunyai banyak potensi-potensi yang harus
dikembangkan.Berikut merupakan potensi yang dapat dilihat di desa Kalisari dari
berbagai aspek :
1.
Aspek Wilayah, Desa Kalisari berada di kawasan pegunungan yang
memiliki lahan yang subur dan ketersediaan sumber daya hayati yang melimpah.
Lingkungan yang masih asri dan hijau daan dikelilingi perkebunan teh dapat
dimanfaatkan sebagai wilayah pariwisata.
2.
Aspek politik/pemerintahan, masyarakat telah memiliki lembaga
pemerintahan yang memfasilitasi kebutuhan masyarakat terkait urusan tertentu.
Diantaranya perangkat Desa, BPD, LPM, PKK, Karang Taruna, Linmas. Apabila komponen
tersebut diorganisir dengan baik, maka akan tercipta kehidupan masyarakat yang
terarah
3.
Aspek ekonomi, masyarakat memiliki hasil SDA (sumber daya alam)
yang dapat diperjualbelikan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi. Selain itu,
terdapat lahan pekarangan dan perkebunan yang mendukung untuk perkembangan SDA
tersebut agar mendapatkan hasil yang optimal.
4.
Aspek Sumber Daya Manusia masyarakat Desa Kalisari banyak yang
hanya mempunyai Ijazah SMA dan pergi merantau, hanya beberapa orang yang
melanjutkan ke perguruan tinggi yang mempunyai ijazah S1 dan orang-orang
tersebut merupakan sebagai penggerak di Desa Kalisari tersebut.
5.
Aspek lokasi, Lokasi tempat rekreasi wisata Air Terjun Binorong
memang sudah sangat strategis. Dikarenakan wilayah itu berada di tengah-tengah
perkebunan teh. Dengan pemandangan yang sangat asri sehingga dapat menimbulkan
rasa santai dan nyaman.
HARAPAN-HARAPAN MASYARAKAT
Ekonomi memegang peranan yang sangat penting. Maju dan
berkembangnya suatu Negara, dapat ditentukan oleh sistem Ekonomi dan kualitas
sumber daya alamnya. Desa Kalisari memiliki kualitas yang baik dalam Ekonomi
termasuk Pariwisata. Hal ini dibuktikan dengan adanya wisata air terjun yang
terletak di Dukuh Binorong Desa Kalisari.
Masyarakat berharap adanya keseimbangan dalam hal memperoleh ekonomi,
Adanya air terjun tersebut diharapakan dapat memenuhi keseimbangan tersebut.
Selain menambah dana kas desa, wisata ini juga diharapkan dapat lebih dikenal
sehingga kas desa akan bertambah.
Desa Kalisari ini sangat mengembangkan objek wisata yang hanya
satu-satunya di desa tersebut. Pelaksanaan untuk mengedepankan wisata tersebut
juga dijalankan sesuai dengan apa yang mereka sepakati sebelumnya. Adanya wisata
air terjun tersebut dapat memberi morivasi desa lain agar dapat memelihara alam
sekitar yang ada.
Warga Desa Kalisari, Kecamatan Blado mengharapkan agar kehadiran
obyek wisata air terjun binorong ini bisa dijadikan salah satu destinasi wisata
unggulan oleh Pemkab Batang. Harapan warga sekitar cukup beralasan, karena
keindahan air terjun tersebut tidak kalah dengan wisata air terjun lainya.
Adanya wisata air terjun tersebut sangat di dukung oleh masyarakat karena
masyarakat bisa menjual makanan dan minuman di area tempat wisata kepada para
wisatawan yang hendak menuju ke air terjun.
Adanya tempat wisata di daerah Kalisari ini, Insya Allah akan
menjadikan Desa Kalisari Kecamatan Blado ini lebih maju. Karena salah satu
faktor kemajuan suatu daerah, apabila tersedianya fasilitas yang bermanfaat
bagi warganya.
DINAMIKA UNTUK
MENJAWAB HARAPAN
1.
Strategi
Strategi Pengembangan Pariwisata Menurut Suryono (2004, h.80)
strategi pada prinsipnya berkaitan dengan persoalan: Kebijakan pelaksanaan,
penentuan tujuan yang hendak dicapai, dan penentuan cara-cara atau metode
penggunaan sarana-prasarana. Strategi selalu berkaitan dengan 3 hal yaitu
tujuan, sarana, dan cara. Oleh karena itu, strategi juga harus didukung oleh
kemampuan untuk mengantisipasi kesempatan yang ada. Dalam melaksanakan fungsi
dan peranannya dalam pengembangan pariwisata daerah, pemerintah daerah harus
melakukan berbagai upaya dalam pengembangan sarana dan prasarana pariwisata.
Menurut Rangkuti (2011: 64), “Formulasi strategis disusun dengan
menggunakan hasil analisis SWOT adalah: dengan menggabungkan berbagai indikator
yang terdapat dalam kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman”. Maka setelah
diketahui yang mana kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang
(opportunities) dan ancaman (threats) maka strategi yang dapat dilakukan untuk
pengembangan prasarana dan sarana objek wisata air terjun adalah:
a. Meningkatkan
promosi mengenai kelebihan-kelebihan
wisata air terjun binorong dibandingkan objek wisata lain melalui website dan peta lokasi
objek wisata untuk menarik wisatawan, yaitu mempunyai pemandangan yang sangat
indah, memiliki udara yang sejuk, dan yang berada di tengah-tengah perkebunan teh.
b. Lebih
meningkatkan lagi sistem jalan menuju objek wisata dengan bekerja sama dengan
pihak investor maupun pihak swasta.
c. Menyediakan wahana-wahana untuk wisatawan
d. Menyediakan
alat pancing yang disewakan untuk wisatawan yang hobbi memancing.
e. Meningkatkan
kualitas dan kuantitas industri makanan tradisional, sehingga dapat dinikmati
oleh wisatawan yang berkunjung ke objek wisata air terjun binorong
f. Diharapkan
pemerintah daerah dapat menyusun dan menurunkan dana untuk mengalokasikan
prasarana dan sarana serta pemeliharaan sehingga prasarana dan sarana di wisata
air terjun binorong bisa terlengkapi dan terpelihara dengan baik.
g. Melakukan
perbaikan jalan yang berlubang dan jalan yang belum di aspal.
h. Meningkatan
kerjasama antara Pemerintah Daerah, pemerintah pusat, perantau, investor
sehingga pengembangan terhadap prasarana dan sarana objek wisata air terjun binorong dapat dilaksanakan.
i.
Meningkatkan promosi melalui website dan peta lokasi objek wisata
untuk menarik wisatawan yang akan berkunjung.
j.
Meningkatkan fasilitas prasarana dan sarana dan kualitas pelayanan
terhadap wisatawan yang datang berkunjung sehingga wisatawan yang datang akan
betah dan berminat untuk datang berkunjung kembali.
k. Meningkatkan
potensi-potensi
yang dimiliki wisata air terjun binorong sehingga
tidak kalah dengan objek wisata sekitarnya.
l.
Menonjolkan potensi objek wisata dan budaya masyarakat yang
dimiliki dengan mengadakan event-event.
2.
Rencana Kegiatan
Handoko (1995)
mengemukakan dua alasan dasar perlunya perencanaan dilakukan. Pertama,
berkaitan dengan “protective benefit” yang diperoleh dari pengurangan
kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pembuatan keputusan dengan adanya
perencanaan. Kedua, berkaitan dengan “positif benefit”yang diperoleh dalam
bentuk peningkatan sukses pencapaian tujuan organisasi karena adanya
perencanaan.
Perencanaan
dapat didefenisikan sebagai proses menentukan tujuan untuk kinerja organisasi
dimasa depan serta memutuskan tugas dan penggunaan sumber daya yang diperlukan
dalam melakukan perencanaan terhadap pengelolaan obyek wisata air terjun binorong di Desa Kalisari. Di dalam perencanaan kepariwisataan yang baik sangat menentukan
hasil dan manfaat yang ingin dicapai. Perencanaan obyek wisata melalui
penyusunan RIPOW (Rencana Induk Pengembangan Obyek Wisata) ditujukan untuk
meningkatkan daya saing dan menjadikan obyek wisata air terjun resun sebagai
tujuan wisata sesuai dengan karakteristik dan potensi yang dimiliki. Kegiatan
tersebut diharapkan dapat bermanfaat dalam menentukan kebijakan
instansiinstansi terkait yang dituangkan dalam visi, misi dan program kegiatan
pengembangan Obyek dan Daya Tarik Wisata dapat diketahui bahwa pelaksanaan
rencana induk pengembangan obyek wisata masih belum berjalan, ini di karenakan
minimnya anggaraan untuk melaksanakan rencana induk pengembangan obyek wisata
tersebut.
Tujuan yang
ingin dicapai dari rencana induk pengembangan obyek wisata tersebut adalah
untuk membenahi dan memperindah obyek wisata air terjun tersebut supaya lebih
banyak wisatawan yang berkunjung.serta untuk meningkatkan PAD. Adapun visi dan
misi salah satunya adalah meningkatkan pengembangan potensi pariwisata. Maka
dinas pariwisata harus benar-benar serius dalam mencapai visi dan misi tersebut
sehingga tujuan dari perencanaan tersebut bisa terwujud dan bisa meningkat.
3.
Program
Untuk
mengembangkan wisata air terjun ini harus memiliki dana yang sangat besar, maka
dari itu perlu adanya strategi khusus, pertama pihak pengelola wisata air
terjun harus menawarkan di desa sekitar siapa saja yang ingin berinvestasi
untuk mengembangkan wisata air terjun tersebut.
Memperbanyak
promosi, seperti menyebar brosur, membuat website dan google map supaya banyak
wisatawan yang datang sehingga dapat memperngaruhi pendapatan wisata air terjun
tersebut.
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Kalisari adalah nama sebuah desa
yang terletak di daerah Kecamatan Blado Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Berdirinya Desa Kalisari secara pasti tidak ada yang tahu
tentang tanggal bulan serta tahunnya. Desa Kalisari merupakan desa yang masih
asri dan memiliki pemandangan yang indah, hawanya sejuk dan udara yang segar
karena Desa Kalisari terletak di pertengahan kebun teh. Berdasarkan letak dan kondisi desa kalisari yang memiliki
ketinggian 900-1200dpal menyebabkan terbentuknya suhu udara yang sejuk,dan dingin di malam hari. Udara
tersebut terbentuk akibat adanya berbagai tumbuhan-tumbuhan hijau. Adanya
kondisi tersebut, juga menyebabkan terbentuknya curah hujan yang tinggi
Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang
atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi,
pengembangan pribadi atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi
dalan jangka waktu sementara. Sedangkan pariwisata adalah berbagai macam
kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan
oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah dan Pemerintah Daerah.
Desa Kalisari memiliki potensi wisata, yaitu: Air Terjun Binorong.
Di Air Terjun Binorong tersebut terdapat tempat yang bisa digunakan untuk
berfoto dengan background pemandangan air terjun yang indah dilihat, karena air
terjun tersebut dikelilingi oleh kebun teh. Pengembangan
adalah hal, cara atau hasil kerja mengembangkan. Sedangkan mengembangkan
berarti membuka, memajukan, menjadikan maju dan bertambah baik. Sehingga,
apabila nantinya pengembangan wisata ini dapat berkembang maka InsyaAllah dapat
menjadikan Desa Kalisari lebih maju melalui tempat air terjun binorong tersebut
2.
Rekomendasi
a.
Pemerintah merealisasikan pengembangan pariwisata melalui pembuatan
tempat rekreasi wisata air terjun di Desa Kalisari
b.
Perlunya partisipasi dari berbagai pihak yang dapat membantu
mengembangkan wisata ini.
c.
Perlunya tambahan support selfie agar menarik minat
pengunjung untuk mengunjungi wisata tersebut. Seperti rumah pohon atau
tulisan-tulisan trend masa kini agar dapat memikat wisatawan.
d.
Masyarakat tentunya harus mendukung wisata yang ada di
daerahnya tersebut, sehingga wisata tersebut dapat dikembangkan karena adanya
dukungan masyarakat daerahnya.
DAFTAR PUSTAKA
Pendit, Nyoman S. 1994. Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana.
Jakarta: PT.pradnya paramita
Desky, M.A. 2001. Manajemen Perjalanan Wisata. Yogyakarta: Adicita
Karya Nusa
Miles, M. B dan A. M Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif: Buku
Sumber tentang Metode-Metode Baru. Diterjemahkan oleh Tjejep Rohendi Rohidi.
Jakarta, Universitas Indonesia
Rangkuti, Fredy. 2000. Analisis Swot Teknik Membedah Kasus Bisnis.
Jakarta: Gramedia.
LAMPIRAN