ANGGARAN
PENJUALAN
Makalah
Disusun guna memenuhi tugas Mata Penganggaran Perusahaan
Dosen Pengampu :Sri khayati, Msi..

Disusun oleh:
1.
Nur Maziyah (2013114070)
2.
Afa Fariska
(2013114068)
3.
Islakhul Qonitah (2013114193)
4.
M. alif ihya’i
(2013114213)
Kelas : Ekonomi Syariah H
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
PEKALONGAN
2016
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Di era globalisasi ini anggaran merupakan elemen penting dalam
sistem pengendalian manajemen, karena
anggaran adalah sebagai alat perencanaan (planing), dan pengendalian (control)
jangka pendek yang efektif dalam organisasi (Anthony & Govindarajah 2005). Perencanaan
dan pengendalian anggaran yang baik akan membuat perusahaan bersaing dalam
persaingan dunia usaha yang dirasakan saat ini. Disamping itu anggaran tidak
hanya sebagai alat perencanaan keuangan dan pengendalian, tetapi juga sebagai
koordinasi, komunikasi dan evaluasi kerja dan motivasi serta sebagai alat untuk
mendelegasikan wewenang atasan kepada bawahan.
Anggaran digunakan
oleh manajer tingkat atas sebagai suatu alat untuk dapat menjelaskan
tujuan-tujuan organisasi ke dimensi kuantitatif dari waktu, serta
mengkomunikasikannya kepada manajer-manajer tingkat bawah sebagai rencana kerja
jangka panjang maupun jangka pendek. Sasaran anggaran dapat dicapai melalui
pelaksanaan serangkaian aktivitas yang telah ditetapkan sebelumnya dalam bentuk
anggaran (Amrul dan Nasir, 2002). Anggaran adalah salah salah satu bentuk
perencanaan yang diperlukan oleh perusahaan. Dengan demikian kompleks
permasalahan yang ada akan setiap kegiatan harus dilaksanakan berdasarkan
perencanaan yang baik. Sehingga dalam makalah ini penulis mendeskripsikan
beberapa hal yang penting mengenai anggaran perusahaan.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian Anggaran
penjualan ?
2.
Apa
Tujuan penyusunan anggaran penjualan ?
3.
Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi
penyusunan anggaran penjualan ?
4.
Bagaimana
Penyusunan anggaran penjualan ?
5.
Bagaimana Teknis Penyususan Anggaran Penjualan dan Ilustrasi ?
ANGGARAN PENJUALAN
A.
Pengertian
anggaran penjualan
Glenn A. Welsch mendefenisikan anggaran
sebagai berikut:
"Profit planning and control may be
broadly as de fined as sistematic and formalized approach for accomplishing the
planning, coordinating and control responsibility of management". Dari
pengertian tersebut, anggaran dikaitkan dengan fungsi-fungsi dasar manajemen
yang meliputi fungsi perencanaan, koordinasi dan pengawasan. Jadi bila anggaran
dihubungkan fungsi dasar manajemen maka anggaran meliputi fungsi perencanaan,
mengarahkan, mengorganisasi dan mengawasi setiap satuan dan bidang-bidang
organisasional didalam badan usaha.
Perencanaan merupakan satu diantara
fungsi-fungsi manajemen, begitu juga dengan pengendalian. Perencanaan dan
pengendalian adalah dua hal yang erat kaitannya dengan anggaran. Perencanaan
yang telah disiapkan dengan baik, tidak akan ada manfaatnya tanpa ada
pengendalian, demikian pula sebaliknya.
Anggaran
penjualan adalah rencana kerja perusahaan dimasa mendatang pada suatu kurun
waktu tertentu dibidang penjualan produk perusahaan.[1]
Didalam anggaran penualan ini terkait beberapa variabel terkait, seperti volue
penjualan (dalam arti unit, meter, lembar, kilogram, ton, buah, liter, barel,
dan sebagainnya) dan harga jual per unitnya.
Anggaran penjualan merupakan dasar
dari penyusunnan anggaran lainnya dan
umumnya disusun terlebih dahulu sebelum menyusun anggaran yang lainnya. Oleh
sebab itu anggaran penjualan bisa disebut sebagai anggaran kunci. Anggaran penjualan juga bisa disefinisikan
sebagai budget yang direncanakan secara lebih terperinci penjualan perusahaan
selama periode yang akan datang yang didalamnya meliputi rencana tentang jenis
(kualitas) barang yang akan dijual, jumlah (kuantitas) harga barang, waktu
penjualan, seta temapat/daerah penjualannya.
Kesimpulannya
yang dimaksudkan dengan anggaran penjualan
adalah dasar penyusunan anggaran lainnya dan umumnya disusun terlebih dahulu
sebelum menyusun anggaran lainnya. Oleh karena itu, anggaran penjualan sering
disebut dengan anggaran kunci. Berhasil tidaknya sebuah perusahaan bergantung
pada keberhasilan bagian penjualan dalam meningkatkan penjualannya. Penjualan
merupakan ujung tombak dalam mencapai tujuan perusahaan mencari laba secara
maksimal. Kesalahan dalam penyusunan anggaran penjualan mengakibatkan kesalahan
pada anggaran yang lain.
Dari pengetian tersebut, jelaslah bahwa budget
penjualan hanyalah merupakan salah satu bagian saja dari seluruh rencana
perusahaan di bidang pemasaran (sales planning). Beberapa rencana perusahaan di
bidang pemasaran yang lain misalnya:
1. Rencana
tentang sasaran atau tujuan pemasaran selama periode yang akan datang, seperti
misalnya mencapai laba maks
1. Rencana
tentang sasaran atau tujuan pemasaran selama periode yang akan datang, seperti
misalnya mencapai laba maksimal, penetrasi pasar ( market penetration ),
pengembangan pasar (market develovment), mempertahankan market share,
memperkenalkan produk baru, dan sebagainya.
2. Rencana
tentang organisasi penjualan yang akan dipergunakan selama periode yang akan
datang.
3. Rencana
tentang saluran disrtibusi yang akan dipergunakan selama periode yang akan
datang.
4. Rencana
tentang biaya distribusi selama periode yang akan datang.
5. Rencana
tentang media-media promosi yang akan dipergunakan selama periode yang akan
datang.
6. Rencana
tentang biaya promosi selama periode yang akan datang.
7. Rencana
tentang pengembangan produk selama periode yang akan datang, dan sebagainya
Anggaran penjualan dapat
dikelompokkan berdasarkan beberapa variabel tertentu, yang saling terintegrasi
satu dengan yang lainnya, misalnya pengelompokkan berdasarkan:
1. Wilayah pemasaran
2. Kelompok konsumen
Rencana penjualan juga
dapt pula dibagi berdasarkan kelompok yang ingin dijadikan sasaran penjualan
oleh perusahaan. Misalnya berdaasarkan umur tertentu, jenis kelamin, tingkat
pendapatan.
3. Jenis produk
Membagi target
penjualan berdasarkan jenis produk yang dihasilkan atau ingin dijual
perusahaan.
4. Kelompok wiraniaga
Yaitu membagi target
penjualan yang harus dicapai oleh wiraniaga atau setiap tim wiraniaga yang
dimiliki oleh perusahaan. Misalnya ali harus mampu menjual 120 unit perbulan
Manfaat penyusunan
anggaran penjualan
B. Tujuan penyusunan anggaran penjualan
Anggaran
penjualan digunakan untuk meramalkan setepat mungkin tingkat penjualan pada
periode yang akan datang dengan memperhatikan data yang merupakan cerminan
kejadian perusahaan dimasa lalu, khususnya dibidang penjualan.[2]
Kegunaan anggaran penjualan sendiri sebagai:
a. Pedoman kerja
b. Alat koordinasi dan pengawasan kerja
c. Sebagai
dasar penyusunan budget-budget yang lainnya.
C. Faktor-faktor yang mempengaruhi
penyusunan anggaran penjualan
Menurut
menurut Tendi Haruman dan Sri Rahayu terdapat
dua faktor yang mempengaruhi anggaran penjualan, yaitu:[3]
1. Faktor internal
a. Penjualan tahun-tahun yang lalu
b. Kebijakan perusahaan yang berhubungan
dengan masalah penjualan
c. Kapasitas produksi yang dimiliki serta
kemungkinan perluasannya.
d. Tenaga kerja yang tersedia baik jumlah
maupun keahlian
e. Modal kerja yang dimiliki perusahaan
f. Fasilitas lain yang menunjang.
2. Faktor ekternal
1. Keadaan pesaing dipasar
2. Posisi perusahaan dalam persaingan
3. Tingkat pertumbuhan penduduk
4. Elastisitas permintaan terhadap harga
barang yang dihasilkan
5. Kebijaksanaan-kebijaksanaan pemerintah yang
berpengaruh
Menurut
M. Nafarin (2007 : 169), bahwa anggaran penjualan dipengaruhi oleh beberapa
faktor diantaranya:
1. Faktor
Pemasaran
Luas pasar, apakah bersifat lokal, regional, nasional,atau
internasional; keadaan persaingan, apakah bersifat monopoli, oligopoli, atau
bebas; keadaan konsumen, bagaimana selera konsumen apakah konsumen akhir atau
konsumen industri.
2. Faktor
Keuangan
Yang perlu diperhatikan perusahaan antara lain mengenai kemampuan
modal kerja mendukung pencapaian target penjualanyang dianggarkan, seperti
untuk membeli bahan baku, membayar upah, biaya promosi produk dan lain-lain.
3. Faktor
Ekonomis
Yang perlu diperhatikan perusahaan antara lain dengan meningkatnya
penjualan berarti meningkatkan laba (rentabilitas) atau sebaliknya.
4. Faktor Kebijakan
Perusahaan
Yaitu seperti kebijakan membuat produk dengan kualitas nomor satu
sehingga kesempatan untuk menjual produk nomor dua dan nomor tiga menjadi
tertutup
5. Faktor
Perkembangan Penduduk
Faktor perkembangan penduduk juga mempengaruhi anggaran, misalnya
peningkatan kelahiran dapat meningkatkan konsumsi susu, pakaian, mainan dan
lain-lain.
6. Faktor
Kondisi Politik, Sosial, Budaya, Pertahanan dan Keamanan
7. Faktor
Teknis
Apakah kapasitas seperti mesin dan alat mampu memenuhi target
penjualan yang dianggarkan apakah bahan baku dan tenaga kerja mudah dan murah.
8. Faktor
Lainnya
Apakah pada musim tertentu anggaran penjualan ditambah, apakah
kebijaksanaan pemerintah tidak berubah sampai lama anggaran yang disusun harus
dapat dipertahankan.
D.
Penyusunan
anggaran penjualan
Dalam
menyusun anggaran penjualan, langkah yang perlu diperhatikan menurut M. Nafarin
(2007 : 176), yaitu:
1. Mempertimbangkan
faktor yang mempengaruhi anggaran penjualan.
2. Menetapkan
harga jual untuk produk tertentu dan daerah tertentu.
3. Membuat
taksiran (ramalan penjualan) tiap jenis produk yang akan dijual dan penentuan
produk yang akan dijual pada daerah tertentu.
4. Memperhitungkan
anggaran penjualan.
5. Menyusun
anggaran penjualan
6. Bentuk Anggaran Penjualan
Tidak ada suatu bentuk standar yang harus dipergunakan
oleh perusahaan jika akan menyusun budget penjualan. Ini berarti tiap-tiap
perusahaan mempunyai kebebasan untuk menentukan bentuk serta formatnya. Namun
harus mencakup rencana tentang jenis (kualitas) barang yang akan dijual, jumlah
(kuantitas) barang yang akan dijual, harga barang yang akan dijual, waktu
penjualan serta tempat (daerah) penjualan.
Beberapa Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Penyusunan Anggaran
Penjualan
a. Rincian
jumlah dan jenis produk perusahaan.
Anggaran penjualan hendaknya menyebutkan
dengan jelas jenis produk yang akan dijual serta jumlah unit dari masing-masing
produk tersebut. Walaupun nantinya seluruh penjualan akan dijumlahkan, namun
untuk keperluan pengawasan perlu masing-masing jenis peroduk yang dijual
tersebut diketahui jumlahnya.
b. Rincian
daerah pemasaran.
Dewasa ini merupakan hal yang umum apabila
suatu perusahaan mempunyai daerah pemasaran yang cukup luas. Bagi
perusahaan-perusahaan seperti ini di dalam penyusunan anggaran penjualannya
perlu untuk memperlihatkan kemana saja produk perusahaan tersebut akan dijual.
Hal ini sangat membantu para pelaksana penjualan serta memudahkan pengawasan
penjualan. Pada umumnya daerah pemasaran yang luas ini akan dibagi menjadi
beberapa daerah pemasaran dengan dasar-dasar tertentu yang sesuai dengan
kondisi perusahaan. Dasar yang paling umum digunakan adalah letak geografis dan
tidak jarang pula yang mempergunakan pembagian atas dasar kota tujuan atau
kelompok kota tujuan pemasaran.
c. Diskriminasi
harga
Didalam penentuan harga jual produk, terdapat beberapa perusahaan yang
menetapkan harga yan8g sama bagi penjualan produknya untuk seluruh
daerah pemasaran yang ada. Namun demikian
tidak disangkal pula bahwa terdapat beberapa perusahaan yang menerapkan
kebijakan diskriminasi harga untuk daerah yang berbeda. Untuk
perusahaan-perusahaan semacam ini harga yang dapat ditentukan untuk
masing-masing daerah pemasaran tersebut harus jelas sehingga dapat diketahui
dan diawasi pelakksanaannya dengan mudah. Jika harga untuk masing-masing daerah
pemasaran ini tidak dijelaskan maka penjualan produk perusahaan tersebut akan
mengalami beberapa kesulitan didalam pemantauannya, karena terdapat beberapa
harga yang berbeda antara satu daerah dengan daerah pemasaran yang lainnya.
d. Potongan
harga
Didalam pelaksanaan penjualan produk
perusahaan sangat sering dijumpai adanya potongan harga. Bagi pembeli atau
distributor yang membeli dalam jumlah tertentu, atau pembayarannya dengan
jangka waktu tertentu seringkali mendapatkan perlakuan harga yang berbeda.
Untuk memudahkan pengawasan penjualan produk perusahaan ini, maka didalam
anggaran yang disusun seharusnya disebutkan seberapa banyak potongan yang akan
diberikan oleh perusahaan sehubungan dengan pembelian dengan
persyaratan-persyaratan khusus tersebut. Pengawasan pemberian potongan
pembelian ini akan lebih mudah apabila perusahaan telah mempersiapkan didalam
anggaran yang ddisusun tersebut. Bagi perusahaan-perusahaan dimana potongan
pembelian ini merupakan hal yang rutin, misalnya dihubungkan dengan waktu
pembayaran, maka lebih baik bila anggaran penjualan yang disusun tersebut
dilengkapi dengan anggaran potongan pembelian. Pelaksanaan penyusunan anggaran
ini dapat disusun sendiri atau berdiri sendiri, namun tidak jarang pula yang
langsung digabungkan dengan anggaran penjualan yang ada.
Pada
umumnya anggaran penjualan ini disusun untuk satu periode atau satu tahun.
Namun untuk keperluan perencanaan, koordinasi dan pengawasan dalam perusahaan
tersebut selayaknya anggaran penjualan yang disusun ini juga dilengkapi dengan
rincian penjualan bulanan. Bahkan beberapa perusahaan yang mendasarkan
penyusunan anggaran penjualan dari pada pengecer, agen dan distributor, tidak
jarang disusun perencanaan penjualan produk perusahaan perbulan dahulu baru
kemudian dijadikan perencanaan tahunan dengan jalan menjumlahkan seluruh
penjualan bulanan yang ada. Namun bagi perusahaan yang menyusun peramalan
penjualan tahunan, pada umumnya pemecahan perencanaan penjualan bulanan ini
akan dilaksanakan atas dasar pola penjualan bulanan yang telah ada dari
beberapa periode yang telah lalu. Atas dasar pola ini ditentukan berapa
besarnya jumlah penjualan perbulan pada periode yang bersangkutan.
Semakin jelas anggaran penjualan dalam
perusahaan tersebut disajikan, semakin mudah pula manajemen perusahaan yang
bersangkutan melaksanakan koordinasi dan pengawasan kegiatan penjualan
perusahaan ini.
E.
Teknis Penyususan Anggaran Penjualan dan Ilustrasi
Analisis trend
Metode trend mencoba melihat pola
dan amatan melalui tebaran titik dari pasangan data penjualan pada setiap
waktunya.
·
Trend semi average
Metode ini membagi data menjadi dua kelompok
yang sama besar
Y = a + bx
Dimana
a = rata-rata kelompok I
b = rata-rata kelompok II – rata-rata kelompok I
n
n = jumlah tahun dalam kelompok
x = jumlah tahun dihitung dari periode dasar
contoh:
tahun
|
Penjualan (unit)
|
2005
|
6.300
|
2006
|
6.480
|
2007
|
6.720
|
2008
|
6.840
|
2009
|
6.960
|
Dari contoh diatas dapat ditentukan kelompok
pertama dan kelompok keduanya, yaitu 2005, 2006, 2007 adalah kelompok 1 dan
2008, 2009, 2010 adalah kelompok 2.
Dari setiap kelompok dicari rata-ratanya, yaitu
ditunjukkan pada tabel berikut:
Penyelesaian Perhitungan:
a
= 6.500
b
= 6.980 – 6.500 = 160
Sehingga
persamaannya adalah:
Y
= 6.500 + 160(x)
Maka forecast untuk tahun 2011 adalah
Y
= 6.500 + 160(5) = 7.300
•
Forecast tahun 2012 = 7.460
•
Forecast tahun 2013 = 7.620
•
Forecast tahun 2016 = 8.100 dst
·
Trend secara matematis
1) Metode Moment (penentuan tahun
berada pada awal data)
Y = a + bx
∑Y = na + b∑X
∑X.Y = a∑X + b∑X2
Perbedaannya dengan metode semi
average adalah pemberian score X nya. Pemberian score X untuk metode moment ini
score 0 diberikan pada data pertama.
tahun
|
Penjualan obat
|
x
|
Xi.Yi
|
X2
|
2006
|
382.500
|
0
|
0
|
0
|
2007
|
409.050
|
1
|
409.050
|
1
|
2008
|
474.750
|
2
|
949.500
|
4
|
2009
|
562.500
|
3
|
1.687.500
|
9
|
2010
|
612.000
|
4
|
2.448.000
|
16
|
Jumlah
|
2.440.800
|
10
|
5.494.050
|
30
|
Persamaan (1) = 2.440.800 = 5a + 10b → x 2 → 4.881.600 = 10a+20b
Persamaan(2) = 5.494.050 = 10a+30b → x 1 → 5.494.050 = 10a+30b
-612.450 = -10b
b = 61.245b =61.245→
4.881.600 = 10a+20b
4.881.600 = 10a+20(61.245)
4.881.600 = 10a+ 1.224.900
10a = 3.656.700
a = 365.670 → Y’ = 365.670 + 61.245X
Y’ =
365.670 + 61.245X
Maka Y’ (2011) = Y’ = 365.670 + 61.245X
=
Y’ = 365.670 + 61.245 (5)
= 671.895
Maka Y’ (2012) = Y’ = 365.670 + 61.245X
=
Y’ = 365.670 + 61.245 (6)
=
733.140
2)
Metode Least Square
Penentuan tahun dasar
berada pada tengah data
Data genap, maka score X-nya adalah:
…-5,-3,-1,1,3,5,…
Data ganjil, maka score X-nya
adalah: …-2,-1,0,1,2,…
Dengan
persamaan trend Y = a+bx, dimana :
a = ∑Y
n
b = ∑XY
∑X2
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Anggaran
penjualan adalah rencana kerja perusahaan dimasa mendatang pada suatu kurun
waktu tertentu dibidang penjualan produk perusahaan. Didalam anggaran
penualan ini terkait beberapa variabel terkait, seperti volue penjualan (dalam
arti unit, meter, lembar, kilogram, ton, buah, liter, barel, dan sebagainnya)
dan harga jual per unitnya.
Anggaran penjualan merupakan dasar
dari penyusunnan anggaran lainnya dan
umumnya disusun terlebih dahulu sebelum menyusun anggaran yang lainnya. Oleh
sebab itu anggaran penjualan bisa disebut sebagai anggaran kunci. Anggaran penjualan juga bisa disefinisikan
sebagai budget yang direncanakan secara lebih terperinci penjualan perusahaan
selama periode yang akan datang yang didalamnya meliputi rencana tentang jenis
(kualitas) barang yang akan dijual, jumlah (kuantitas) harga barang, waktu
penjualan, seta temapat/daerah penjualannya.
Kesimpulannya
yang dimaksudkan dengan anggaran penjualan
adalah dasar penyusunan anggaran lainnya dan umumnya disusun terlebih dahulu
sebelum menyusun anggaran lainnya. Oleh karena itu, anggaran penjualan sering
disebut dengan anggaran kunci. Berhasil tidaknya sebuah perusahaan bergantung
pada keberhasilan bagian penjualan dalam meningkatkan penjualannya. Penjualan
merupakan ujung tombak dalam mencapai tujuan perusahaan mencari laba secara
maksimal. Kesalahan dalam penyusunan anggaran penjualan mengakibatkan kesalahan
pada anggaran yang lain.
B. Saran
Manajer dalam perusahaan harus mampu membuat perencanaan keuangan
perusahaan karena perencanaan penganggaran merupakan pedoman kerja yang
memberikan manfaat bagi manajer puncak untuk meningkatkan kinerja dan motivasi
para manajer tingkat menengah dan bawah dalam mencapai tujuan organisasi
melalui anggaran.
DAFTARPUSTAKA
Rudianto. 2009.
Penganggaran tehnik dan konsep
penyusunan anggaran. Erlangga.
Tendiharunam,
sri rahayu. 2007. Penyusunan anggaran
perusahaan. yogyakarta Graha ilmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar