Senin, 18 April 2016

analisis produk manajemen pemasaran

HASIL LAPORAN  ANALISIS PEMASARAN
PRODUK TUPPERWARE

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
pada Mata Kuliah Manajemen Keuangan 1
Dosen Pengampu : Tamamudin

Oleh    :
Nama   : Islakhul Qonitah
Nim     : 2013114193
Kelas   :

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
JURUSAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PEKALONGAN
2015



BAB1
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Kegiatan pemasaran adalah kegiatan penawaran suatu produk atau jasa sesuai  dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Kegiatan ini tentu saja tidak terlepas  dari keputusan konsumen mengenai salah satu atribut yang dimiliki produk  tersebut yaitu harga. Harga adalah jumlah yang harus diberikan oleh pelanggan  terhadap kepemilikan suatu produk atau jasa.
Dalam penelitian ini, keputusan konsumen membayar harga premium  maksudnya adalah keputusan konsumen untuk bersedia membeli suatu produk  dengan harga prestise yang merupakan strategi penetapan harga tertinggi yang  bisa ditawarkan dimana pembeli mempunyai asumsi bahwa barang-barang mahal  mempunyai reputasi yang luar biasa atau mempunyai kualitas yang sangat bagus  dan berbeda.
Keputusan konsumen membayar harga premium tentu saja tidak terlepas dari  kemampuan para pemasar dalam membentuk identitas produk yang kuat, antara  lain merek dari produk tersebut untuk dapat bertahan di tengah maraknya  persaingan dan membanjirnya penawaran produk sejenis dengan merek yang  berbeda di pasar baik dari dalam maupun dari luar negeri. Merek merupakan suatu  tanda atau simbol yang menunjukkan identitas suatu barang atau jasa tertentu  yang dapat berupa kata-kata, gambar atau kombinasi keduanya sehingga  membedakannya dengan barang atau jasa dari pesaingnya.
Pada merek ditemukan nilai-nilai yang bersifat tidak berwujud (intangible), emosional, keyakinan, harapan, serta sarat dengan persepsi pelanggan. Merek  yang prestisius dapat disebut memiliki ekuitas merek (brand equity) yang kuat. Ekuitas merek merupakan pengaruh diferensial positif maksudnya apabila  pelanggan mengenal nama merek, pelanggan akan merespons produk atau jasa  tersebut. Suatu produk dengan ekuitas merek yang kuat akan mampu memberikan  pertahanan kepada perusahaan dalam persaingan dengan jangka waktu yang lama.
Oleh karena itu, pengetahuan tentang elemen-elemen ekuitas merek yang terdiri  dari kesadaran merek, asosiasi merek, persepsi kualitas, dan loyalitas merek serta pengukurannya sangat diperlukan untuk menyn langkah strategis dalam  meningkatkan eksistensi merek yang akhirnya dapat meningkatkan keuntungan  perusahaan.
B.     Rumusan Masalah
Hal inilah yang menarik penulis untuk meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas pelanggan Tupperware karena menurut Griffin (2002: 29) loyalitas mengacu pada perilaku dari unit-unit pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian secara terus menerus terhadap barang atau jasa perusahaan yang dipilih. Loyalitas konsumen memiliki peranan penting dalam sebuah perusahaan, mempertahankan mereka berarti meningkatkan kinerja keuangan dan kinerja kelangsungan hidup perusahaan, hal ini menjadi alasan utama bagi perusahaan untuk menarik dan mempertahankan mereka. Menurut Dharmmesta (1999: 128) faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas adalah faktor harga, pelayanan, kualitas produk dan promosi.
C.     Tujuan Pembahasan
Melihat keterkaitan variabel kualitas produk, harga, promosi dan desain sebagai variabel independen, dan loyalitas sebagai variabel dependen.
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
a.       Untuk mengetahui pendapat konsumen mengenai kualitas produk, harga, promosi dan desain produk pada Tupperware;
b.      Untuk mengetahui tingkat loyalitas konsumen pada Tupperware;
c.       Untuk membuktikan pengaruh faktor-faktor kualitas produk, harga, promosi dan desain produk terhadap loyalitas konsumen Tupperware.

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Profil Perusahaan 
Tupperware adalah perusahaan multinasional yang memproduksi dan memasarkan produk plastic berkualitas untuk rumah tangga. Kantor pusatnya berkedudukan di Orland Amerika serikat. Dengan sistem penjualan Direct Selling (penjualan langsung). Kini Tupperware berkembang sangat pesat dan menjangkau pasar lebih dari 100 negara. Di banyak negara, Tupperware selalu menempati ranking atas di antara perusahaan-perusahaan direct selling lainnya.
Berawal dari penemuan material plastic yang telah diperbaharui oleh Earl Tupper tahun 1938 di Amerika yang kemudian dikembangkan pada tahun 1964. Maka lahirlah produk-produk inovatif dengan merk Tupperware yang mempermudah kehidupan ibu-ibu rumah tangga di Amerika. Tupperware telah menjadi salah satu perusahaan terkemuka di dunia di bidang wadah plastik untuk penyimpanan maupun penyajian yang berkualitas tinggi  dalam usianya yang lebih dari setengah abad. Saat ini Tupperware telah  dipasarkan hampir di seratus negara di dunia dan merupakan perusahaan ketiga  terbesar di dunia untuk kategori penjualan langsung (Direct Selling). Di Indonesia  sendiri, Tupperware mulai dijual sejak tahun 1991. Saat ini Tupperware Indonesia  telah memiliki lebih dari 70 distributor resmi yang tersebar di beberapa kota di  Indonesia.
Tupperware mengalami peningkatan dalam pemasarannya pada saat krisis  moneter yang terjadi pada tahun 1998. Hal ini justru dikarenakan pada saat  masyarakat Indonesia banyak yang di-PHK, disinilah Tupperware kemudian  mengajak mereka yang hanya mempunyai modal yang tersisa untuk ikut  bergabung dalam pemasaran Tuppeware yang pada akhirnya menguntungkan bagi  mereka. Proses yang dilalui Tupperware seperti ’akar pohon’ dimana seorang  dealer mencari beberapa orang untuk dijadikan dealer baru dengan mengadakan  suatu party.  Party  disini dalam arti mengadakan pertemuan dengan beberapa  kenalannya untuk mendemonsrasikan produk-produk dari Tupperware, penjualan  dan diselingi dengan beberapa permainan yang akan memberikan hadiah menarik  bagi ibu-ibu yang hadir dalam party tersebut. Kegiatan ini akan menarik minat  para undangan untuk menjadi dealer-dealer Tupperware yang baru nantinya dan  jumlahnya akan terus-menerus berkembang. Hal inilah yang membuat  peningkatan penjualan Tupperware pada krisis moneter tahun 1998.
Tupperware mempunyai banyak keunggulan seperti adanya garansi seumur  hidup, melakukan inovasi terus-menerus, desainnya yang menarik, ramah  lingkungan, serta aman untuk makanan dan minuman membuat Tupperware  semakin diminati dan berdampak semakin diingatnya merek Tupperware oleh  konsumennya.
Pada Kamis 22 Juli 2010 Tupperware berhasil memperoleh penghargaan  ”Indonesia Most Favorite Woman Brand 2010”. Ini menandakan bahwa merek  Tupperware sangat diminati wanita-wanita di Indonesia meskipun Tupperware  memiliki harga yang cukup tinggi dibandingkan produk penyimpanan dan  penyajian lainnya.
Tupperware selalu melahirkan produk-produk baru yang inovatif dan berkuaitas, selalu jeli memanfaatkan teknologi dan tanggapan terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat. Semua produk Tupperware memiliki desain unik dan inovatif dengan warna-warna yang khas, trendi dan menarik. Produk Tupperware menggunakan bahan-bahan kualitas terbaik yang aman bagi kesehatan, ramah lingkungan dan dijamin dengan garansi produk (jika rusak dalam pemakaian normal). Itulah keistimewaan sekaligus komitmen Tupperware : “Memberikan Kepuasan maksimal kepada semua pencinta dan pengguna produk Tupperware dimana pun meraka berada”.
Dukungan oleh lebih dari 150.000 tenaga penjual independen (Tupper Lady), Produk Tupperware berhasil menembus berbagai kalangan. Berbagai pelatihan dan bimbingan diberikan sebagai bekal untuk menjadi tenaga penjual yang tanggauh.Walaupun terdiri dari berbagai latar belakang ekonomi dan pendidikan, tetapi ada satu persamaannya, yaitu mereka bisa menyisihkan waktu untuk keluarga, sekaligus pencapaian karir dan penghasilan yang sangat memuaskan.
Visi Tupperware Indonesia adalah menjadi “Company of Choice dan Brand of Choice”. Sedangkan misinya adalah “mengubah hidup orang dan keluarganya menjadi lebih baik”.

B.     Produk
Produk adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia atau masyarakat. Produk tersebut harus kita usahakan agar dapat menjadi cocok dengan pasar yakni orang atau organisasi serta masyarakat luas, yang mana mereka itu pasti memiliki berbagai macam kebutuhan. Jadi produk yang harus kita siapkan harus dapat menjadi cocok dengan kebutuhan pasar atau masyarakat konsumen tersebut.[1]
Tupperware merupakan  peralatan rumah tangga yang terbuat dari plastik di antara plastic lainnya yang sudah terkenal dikhalayak luas,tupperware dapat berupa wadah penyimpanan sayuran, kue, dll. Wadah penyajian snack, kue , dll, dan bahkan ada tas untuk berpiknik, dan beberapa peralatan dapur lainnya, produk yang di produksi dengan kualitas plastik berkualitas tinggi ini menyebabkan  produk ini sudah dikenal oleh khalayak banyak akan kualitasnya yang bagus. Dibandingkan dengan produk plastik lainnya baik shinpo, calista, lion star, kiramas. Konsumen masih menjatuhkan hatinya kepada produk Tupperware ini, contoh botol minum yang bermerek Tupperware telah terbukti disemua khalayak bahwa walaupun botol minum atau cangkir minum yang bertutup itu dibalikkan terbalik yaitu tutup dibawah maka hasilnya tidak akan tumpah sedangkan merek produk plastik lainnya masih saja bisa tumpah sehingga menyebabkan orang kesulitan jika botol minum atau cangkir minum tersebut diletakkan didalam tas.
C.     Promosi
Promosi merupakan kegiatan yang ditujukan untuk mempengaruhi konsumen agar mereka dapat menjadi kenal akan produk yang ditawarkan oleh perusahaan kepada mereka dan kemudian mereka menjadi senang lalu membeli produk tersebut.[2] Cara mempromosikan produk dalam Tupperware ada beberapa cara, yaitu :
a.      Iklan atau Advertensi
Merupakan alat utama bagi perusahaan untuk mempengaruhi konsumen. Advertensi ini dapat dilakukan oleh perusahaan lewat surat kabar, radio, majalah, televise, maupun bentuk poster yang ada dalam pinggir jalan. Dalam perusahaan Tupperware menggunakan majalah.
b.      Promosi penjualan
Merupakan kegiatan perusahaan untuk menjajakan produk yang dipasarkanya sedemikian rupa sehingga konsumen akan mudah untuk melihatnya dan bahkan dengan cara penempatan dan pengaturan tertentu maka produk itu akan menarik perhatian konsumen. Cara penjualannya dari Tupperware yaitu mereka merancang, membuat, dan menyebarkan produk-produknya ke seluruh dunia melalui metode penjualan (metode pemasaran yang baik) langsung kepada konsumen disetiap kota melalui member-member.
c.       Personal Selling
Merupakan kegiatan perusahaan untuk melakukan kontak langsung degan para konsumenya. Dengan kontak langsung ini diharapkan akan terjadi hubungan atau interaksi yang positif antara pengusaha dengan calon konsumennya itu.
Cara penjualan yang unik diperkenalkan oleh Brownie Wise melalui Home Party yang informative dan menyenangkan.Di berbagai belahan dunia, Home Party Tupperware kini lebih dikenal dengan nama Tupperware Party. Diperkirakan setiap 2,3 detik diselenggarakan Tupperware Party di salah satu dunia.
Berikut  tema terpopuler penyelenggaraan Tupperware party di Negara Indonesia :
a.       Pembukaan
Langkah ini dimulai dari mengucapkan salam, perkenalan diri sang nyonya rumah selaku rekanan Tupperware (tak lupa mengucapkan terima kasih pada tamu yang bersedia datang ke Tupperware Party ini), lalu pemberian penghargaan kepada nyonya rumah dan para tamu.
b.      Permainan/ game
Pada langkah ini, nyonya rumah memberikan instruksi cara permainan (permainan dirancang sendiri oleh nyonya rumah, berdasarkan referensi sebelumnya, atau murni idenya sendiri), selain memimpin permainan dengan cara hidup dan menyenangkan. Hadiah-hadiah berupa produk Tupperware yang akan diberikan pada sang pemenang diumumkan, berikut petunjuk pemakaian dan penggunaan hadiah tersebut.
c.       Pengantar mengenai produk Tupperware
Tahap ini merupakan intro dari tahap demo/ peragaan yang sesungguhnya. Pada tahap ini, pengelan produk Tupperware disajikan secara detail, dari mulai sejarah dan latar belakang perusahaan, bahan yang dikenakan, pengakuan US FDA sebagai produk yang aman pakai, garansi-garansinya, strategi pemasaran melalui Tupperware Party dan keunikannya yang ada pada tutupnya.
d.      Pengenalan produk
Langkah ini merupakan tahap peragaan yang merupakan into dari Tupperware Party ini sendiri. Nyonya rumah biasanya akan memiliki dan memperagakan sedikitnya 3 produk Tupperware, dengan menonjolkan jenis produk yang sesuai dengan tema pesta. Bagi mereka yang ingin mencermati lebih jauh tentang keunggulan memakai Tupperware, disediakan waktu tanya-jawab.
e.       Table Shopping dan Datings
Dating menyerupai sistem antrian penyelenggaraan arisan even berikutnya. Bedanya, dalam sistem ini tidak diadakan undian. Nyonya rumah diharapkan mendapatkan calon-calon rekanan Tupperware yang berminat mengorganisir Tupperware Party di tempatnya, dengan imbalan komisi/ hadiah yang menarik tentunya
D.    Price(Harga dari Tupperware)
Harga yang di tawarkan Tupperware relative tinggi dimana dari harga plastic biasa adalah 1:2 tetapi dengan menawarkan harga yang relative mahal ia berhasil menguasai pemasaran produk plastik yang sangat dikenal oleh pelanggan,dikarenakan ia mematokkan harga yang sesuai dengan kualitas dan orang tidak akan mengeluh akan kualitas produk karena benar-benar berkualitas dibandingkan produk plastik lainnya dan penawaran akan garansi seumur hidup yang ditawarkan dari tupperware.
E.     Place(Lokasi/tempat pemasaran)
Tupperware telah menyediakan lokasi tempat yang strategis untuk member yang ingin mengorder sesuai dengan pesanan konsumen sehingga mudahnya member dalam menyalurkan produk Tupperware kita bandingkan apabila tidak ada cabang Tupperware di kota kita masing-masing berarti alangkah lamanya konsumen menunggu barang yang ia inginkan karena diproses secara ekspedisi bkan secara langsung,dan untuk konsumen yang ingin sekedar membeli untuk kebutuhan pribadi bukan untuk berbisnis maka solusi yang ditawarkan Tupperware adalah bahwa perusahaan Tupperware telah mengangkat member-member yang bisa dikatakan sebagai tempat pemasaran produk Tupperware ini sehingga dengan mudahnya customer untuk membeli produk Tupperware ini karena setau saya sudah banyak di kota Palembang kita ini yang sudah menjadi member Tupperware.
F.     Strategi STP Tupperware
Dalam ilmu marketing kita mengenal STP dan 4P sebagai strategi pemasaran produk ataupun jasa. STP adalah singkatan dari Segmentation, Targeting dan Positioning sedangkan 4P adalah singkatan dari keempat unsur dalam marketing mix, yakni Product, Price, Place dan Promotion. STP dan 4P akan selalu muncul dalam marketing, apa pun konteksnya. Namun kali ini akan membahas Strategi STP saja.\
a.       Segmentation
Adalah upaya memetakan atau pasar dengan memilah-milahkan konsumen sesuai persamaan di antara mereka. Pemilahan ini bisa berdasarkan usia, tempat tinggal, penghasilan, gaya hidup, atau bagaimana cara mereka mengkonsumsi produk. Demografi, penjualan produk Tupperware ditujukan untuk para penduduk di negara maju maupun negara berkembang yang mulai memberikan perhatian lebih terhadap produk rumah tangga sebagai tempat menyimpan makanan kering maupun basah, agar makanan lebih tahan lama. Tupperware tidak hanya menciptakan produk untuk kebutuhan rumah tangga saja tetapi mengarah ke life style, dimana produk yang akan diciptakan bisa sebagai sarana gaya hidup modern dengan medesain produk secantik mungkin dan tidak mengurangai kualitas dan fungsinya.  Tupperware tidak menetapkan wilayah sasaran geografik. Dapat melayani semua segmen pasar. Untuk mendukung keberadaan barang Tupperware banyak menyebar di pasar-pasar besar maupun kecil , dan juga ada di katalog atau majalah dan bisnis online.
Segmentasi dari Tupperware berdasarkan dari usia yaitu produk Tupperware mencakup semua kalangan baik bayi,balita,remaja,dewasa,dan tua masi bisa menggunakan produk Tupperware ini dan pada segmentasi demografi berupa jenis kelamin,Tupperware lebih mengarah pada wanita khususnya ibu-ibu.

b.      Targeting
Setelah memetakan pasar, tahap targeting seperti namanya adalah membidik kelompok konsumen mana yang akan kita sasar. Pria dan wanita. Berusia dari anak-anak sampai dewasa. Atlet, eksekutif, pelajar,yang sering membawal bekal makanan atau minuman saat beraktivitas. Lalu merambah kepasaran ibu-ibu sebagai selingan lifestyle ibu-ibu masa kini. Dulu Tupperware cuma dicitrakan untuk ibu-ibu. Dalam perjalanan waktu, orang tahu, produk ini juga cocok untuk siapa saja, dari eksekutif, pelajar hingga pekerja pria dan wanita. Bahkan, kini semakin banyak konsumen yang menggunakan produk ini, setiap hari, sesuai kebutuhan mereka.Berani menembus semua segmen pasar dari mulai kebutuhan rumah tangga, aktivitas olah raga, pelajar, dan pekerja kantoran yang selalu membawa bekal .
c.       Positioning 
Apabila target pasar sudah jelas, positioning adalah bagaimana kita menjelaskan posisi produk kepada konsumen. Apa beda produk kita dibandingkan kompetitor dan apa saja keunggulannya. Dari contoh produk yang tersedia, Tupperware memberikan manfaat untuk menyimpan makanan lebih tahan lama ,karena keistimewaan produk Tupperware yaitu “SEAL” atau tutupnya yang kedap udara dan kedap cairan dan tidak mudah tumpah. Tupperware cenderung lebih unggul dibandingkan merek sejenis pada kualitas plastik yang sangat bagus, tahan lama dan anti pecah.
G.    Pemasaran Tupperware
Langkah-langkah pemasaran tupperware :
1.      Perusahaan Tupperware telah memberi buku/catalog kepada si member untuk menjual produk tersebut dengan harga yang telah dicantum dimasing-masing produk dengan strategi pemasaran yaitu memberikan diskon sebesar 30% untuk reseller atau member,dengan strategi pemasaran ini maka seseorang tertarik untuk menjualnya ,karena terkadang tidak semua reseller Tupperware member diskon 23% terkadang 20% bahkan 15% saja kepada konsumen agar mendapat keuntungan yang lebih.Tentunya para konsumen akan mencari member terbaik.
2.      Setiap bulannya Tupperware selalu menciptakan produk baru sehingga ada inovasinya dan terkadang ada harga promo besar-besaran yang mendiskon salah satu produk dari Tupperware misal dari harga normalnya Rp 85.000 dicoret menjadi Rp 75.000 dan harga Rp 75.000 tersebut masih di diskon oleh member sesuai dengan besarnya diskon yang ia ajukan pada konsumennya.
3.      Untuk para member pada bulan tertentu maka akan diadakan special offer yaitu penawaran istimewa untuk para anggota Tupperware untuk mendapatkan produk yang mahal tetapi dengan harga yang relative murah seperti contohnya gambar yang ada dengan syarat menyertakan foto copy kartu anggota pada saat pembelian
4.      Cara pemasaran Tupperware yang tidak dimiliki produk plastik lainnya yaitu garansi seumur hidup tanpa batas waktu,hal ini membuat produk yang relative mahal tertutupi akan pemasaran yang seperti itu karena proses pemakaiannya bisa seumur hidup.
5.      Proses pengambilan barangnya cepat sehingga konsumen tidak mengeluh karena produk yang telah dibayar lunas tetapi barangnya lama sekali datangnya.
6.      Produk Tupperware ini memiliki pemasaran yang luar biasa dimana produk yang sudah dipakai dalam waktu yang lama dalam artian warna udah pudar dan tidak menarik lagi dilihat dapat ditukar kembali dengan jenis produk yang sama dengan produk yang baru.
7.      Apabila penjualan yang dilakukan member sesuai dengan jumlah target maka member akan mendapatkan bonus dari Tupperware berupa produk tupperware.
Syarat membeli produk Tupperware bagi para konsumen yaitu bahwa konsumen yang mau membeli produk tersebut harus melunasi terlebih dahulu karena semua produk tidak ready stock melaikan po dalam waktu 1 hari saja untuk proses pengambilannya di pusat atau cabang Tupperware, reseller tidak berani melakukan ready stock dikarenakan produk ini harga nya relative mahal sehingga takut mematikan uang tetapi untuk produk tertentu yang laku contoh eco botol dari Tupperware yang selalu laku dikarenakan bentuknya yang cantik serta kualitas yang bagus maka reseller berani untuk me-ready stocknya.
BAB III
PENUTUP

Hal inilah yang menarik penulis untuk meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas pelanggan Tupperware karena menurut Griffin (2002: 29) loyalitas mengacu pada perilaku dari unit-unit pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian secara terus menerus terhadap barang atau jasa perusahaan yang dipilih. Loyalitas konsumen memiliki peranan penting dalam sebuah perusahaan, mempertahankan mereka berarti meningkatkan kinerja keuangan dan kinerja kelangsungan hidup perusahaan, hal ini menjadi alasan utama bagi perusahaan untuk menarik dan mempertahankan mereka. Menurut Dharmmesta (1999: 128) faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas adalah faktor harga, pelayanan, kualitas produk dan promosi.


DAFTAR PUSTAKA



[1] Indriyo Gitosudarmo, Manajemen Pemasaran (Yogyakarta: BPFE,2014), Hlm.119
[2] Ibid, Hlm.285

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BUKALAH

MATERIAL HANDLING

MATERIAL HANDLING DAN TIPE TIEP LAYOUT SERTA PENENTUAN LAYOUT SECARA MAKSIMAL  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas pada Mata Kuliah M...