HASIL
LAPORAN ANALISIS PEMASARAN
PRODUK
TUPPERWARE
Diajukan untuk
Memenuhi Salah Satu Tugas
pada Mata Kuliah
Manajemen Keuangan 1
Dosen Pengampu :
Tamamudin

Oleh :
Nama :
Islakhul Qonitah
Nim
: 2013114193
Kelas :
PROGRAM STUDI
EKONOMI SYARIAH
JURUSAN SYARIAH
DAN EKONOMI ISLAM
SEKOLAH TINGGI
AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PEKALONGAN
2015
BAB1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan
pemasaran adalah kegiatan penawaran suatu produk atau jasa sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan konsumen. Kegiatan ini tentu saja tidak terlepas
dari keputusan konsumen mengenai salah satu atribut yang dimiliki produk
tersebut yaitu harga. Harga adalah jumlah yang harus diberikan oleh
pelanggan terhadap kepemilikan suatu produk atau jasa.
Dalam penelitian ini, keputusan
konsumen membayar harga premium maksudnya adalah keputusan konsumen untuk
bersedia membeli suatu produk dengan harga prestise yang merupakan
strategi penetapan harga tertinggi yang bisa ditawarkan dimana pembeli
mempunyai asumsi bahwa barang-barang mahal mempunyai reputasi yang luar
biasa atau mempunyai kualitas yang sangat bagus dan berbeda.
Keputusan konsumen membayar harga
premium tentu saja tidak terlepas dari kemampuan para pemasar dalam
membentuk identitas produk yang kuat, antara lain merek dari produk
tersebut untuk dapat bertahan di tengah maraknya persaingan dan
membanjirnya penawaran produk sejenis dengan merek yang berbeda di pasar
baik dari dalam maupun dari luar negeri. Merek merupakan suatu tanda atau
simbol yang menunjukkan identitas suatu barang atau jasa tertentu yang
dapat berupa kata-kata, gambar atau kombinasi keduanya sehingga
membedakannya dengan barang atau jasa dari pesaingnya.
Pada merek ditemukan nilai-nilai
yang bersifat tidak berwujud (intangible), emosional, keyakinan, harapan, serta
sarat dengan persepsi pelanggan. Merek yang prestisius dapat disebut
memiliki ekuitas merek (brand equity) yang kuat. Ekuitas merek merupakan
pengaruh diferensial positif maksudnya apabila pelanggan mengenal nama
merek, pelanggan akan merespons produk atau jasa tersebut. Suatu produk
dengan ekuitas merek yang kuat akan mampu memberikan pertahanan kepada
perusahaan dalam persaingan dengan jangka waktu yang lama.
Oleh karena itu, pengetahuan tentang
elemen-elemen ekuitas merek yang terdiri dari kesadaran merek, asosiasi
merek, persepsi kualitas, dan loyalitas merek serta pengukurannya sangat
diperlukan untuk menyn langkah strategis dalam meningkatkan eksistensi
merek yang akhirnya dapat meningkatkan keuntungan perusahaan.
B.
Rumusan Masalah
Hal inilah yang menarik penulis
untuk meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas pelanggan Tupperware
karena menurut Griffin (2002: 29) loyalitas mengacu pada perilaku dari
unit-unit pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian secara terus menerus
terhadap barang atau jasa perusahaan yang dipilih. Loyalitas konsumen memiliki
peranan penting dalam sebuah perusahaan, mempertahankan mereka berarti
meningkatkan kinerja keuangan dan kinerja kelangsungan hidup perusahaan, hal
ini menjadi alasan utama bagi perusahaan untuk menarik dan mempertahankan
mereka. Menurut Dharmmesta (1999: 128) faktor-faktor yang mempengaruhi
loyalitas adalah faktor harga, pelayanan, kualitas produk dan promosi.
C.
Tujuan Pembahasan
Melihat keterkaitan variabel
kualitas produk, harga, promosi dan desain sebagai variabel independen, dan
loyalitas sebagai variabel dependen.
Tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah:
a.
Untuk mengetahui pendapat konsumen mengenai kualitas produk,
harga, promosi dan desain produk pada Tupperware;
b. Untuk mengetahui tingkat loyalitas
konsumen pada Tupperware;
c. Untuk membuktikan pengaruh
faktor-faktor kualitas produk, harga, promosi dan desain produk terhadap
loyalitas konsumen Tupperware.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Profil
Perusahaan
Tupperware
adalah perusahaan multinasional yang memproduksi dan memasarkan produk plastic
berkualitas untuk rumah tangga. Kantor pusatnya berkedudukan di Orland Amerika
serikat. Dengan sistem penjualan Direct Selling (penjualan langsung). Kini
Tupperware berkembang sangat pesat dan menjangkau pasar lebih dari 100 negara.
Di banyak negara, Tupperware selalu menempati ranking atas di antara
perusahaan-perusahaan direct selling lainnya.
Berawal
dari penemuan material plastic yang telah diperbaharui oleh Earl Tupper tahun
1938 di Amerika yang kemudian dikembangkan pada tahun 1964. Maka lahirlah
produk-produk inovatif dengan merk Tupperware yang mempermudah kehidupan
ibu-ibu rumah tangga di Amerika. Tupperware telah menjadi salah satu perusahaan
terkemuka di dunia di bidang wadah plastik untuk penyimpanan maupun penyajian
yang berkualitas tinggi dalam usianya yang lebih dari setengah abad. Saat
ini Tupperware telah dipasarkan hampir di seratus negara di dunia dan
merupakan perusahaan ketiga terbesar di dunia untuk kategori penjualan
langsung (Direct Selling). Di Indonesia sendiri, Tupperware mulai dijual
sejak tahun 1991. Saat ini Tupperware Indonesia telah memiliki lebih dari
70 distributor resmi yang tersebar di beberapa kota di Indonesia.
Tupperware
mengalami peningkatan dalam pemasarannya pada saat krisis moneter yang
terjadi pada tahun 1998. Hal ini justru dikarenakan pada saat masyarakat
Indonesia banyak yang di-PHK, disinilah Tupperware kemudian mengajak
mereka yang hanya mempunyai modal yang tersisa untuk ikut bergabung dalam
pemasaran Tuppeware yang pada akhirnya menguntungkan bagi mereka. Proses
yang dilalui Tupperware seperti ’akar pohon’ dimana seorang dealer
mencari beberapa orang untuk dijadikan dealer baru dengan mengadakan
suatu party. Party disini dalam arti mengadakan pertemuan
dengan beberapa kenalannya untuk mendemonsrasikan produk-produk dari
Tupperware, penjualan dan diselingi dengan beberapa permainan yang akan
memberikan hadiah menarik bagi ibu-ibu yang hadir dalam party tersebut.
Kegiatan ini akan menarik minat para undangan untuk menjadi dealer-dealer
Tupperware yang baru nantinya dan jumlahnya akan terus-menerus
berkembang. Hal inilah yang membuat peningkatan penjualan Tupperware pada
krisis moneter tahun 1998.
Tupperware
mempunyai banyak keunggulan seperti adanya garansi seumur hidup,
melakukan inovasi terus-menerus, desainnya yang menarik, ramah
lingkungan, serta aman untuk makanan dan minuman membuat Tupperware
semakin diminati dan berdampak semakin diingatnya merek Tupperware oleh
konsumennya.
Pada Kamis
22 Juli 2010 Tupperware berhasil memperoleh penghargaan ”Indonesia Most
Favorite Woman Brand 2010”. Ini menandakan bahwa merek Tupperware sangat
diminati wanita-wanita di Indonesia meskipun Tupperware memiliki harga
yang cukup tinggi dibandingkan produk penyimpanan dan penyajian lainnya.
Tupperware
selalu melahirkan produk-produk baru yang inovatif dan berkuaitas, selalu jeli
memanfaatkan teknologi dan tanggapan terhadap perubahan-perubahan yang terjadi
di masyarakat. Semua produk Tupperware memiliki desain unik dan inovatif dengan
warna-warna yang khas, trendi dan menarik. Produk Tupperware menggunakan
bahan-bahan kualitas terbaik yang aman bagi kesehatan, ramah lingkungan dan
dijamin dengan garansi produk (jika rusak dalam pemakaian normal). Itulah
keistimewaan sekaligus komitmen Tupperware : “Memberikan Kepuasan maksimal
kepada semua pencinta dan pengguna produk Tupperware dimana pun meraka berada”.
Dukungan
oleh lebih dari 150.000 tenaga penjual independen (Tupper Lady), Produk
Tupperware berhasil menembus berbagai kalangan. Berbagai pelatihan dan
bimbingan diberikan sebagai bekal untuk menjadi tenaga penjual yang
tanggauh.Walaupun terdiri dari berbagai latar belakang ekonomi dan pendidikan,
tetapi ada satu persamaannya, yaitu mereka bisa menyisihkan waktu untuk
keluarga, sekaligus pencapaian karir dan penghasilan yang sangat memuaskan.
Visi
Tupperware Indonesia adalah menjadi “Company of Choice dan Brand of Choice”.
Sedangkan misinya adalah “mengubah hidup orang dan keluarganya menjadi lebih
baik”.
B. Produk
Produk adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan
untuk memenuhi kebutuhan manusia atau masyarakat. Produk tersebut harus kita
usahakan agar dapat menjadi cocok dengan pasar yakni orang atau organisasi
serta masyarakat luas, yang mana mereka itu pasti memiliki berbagai macam
kebutuhan. Jadi produk yang harus kita siapkan harus dapat menjadi cocok dengan
kebutuhan pasar atau masyarakat konsumen tersebut.[1]
Tupperware merupakan peralatan rumah tangga yang
terbuat dari plastik di antara plastic lainnya yang sudah terkenal dikhalayak
luas,tupperware dapat berupa wadah penyimpanan sayuran, kue, dll. Wadah
penyajian snack, kue , dll, dan bahkan ada tas untuk berpiknik, dan beberapa
peralatan dapur lainnya, produk yang di produksi dengan kualitas plastik
berkualitas tinggi ini menyebabkan produk ini sudah dikenal oleh khalayak
banyak akan kualitasnya yang bagus. Dibandingkan dengan produk plastik lainnya
baik shinpo, calista, lion star, kiramas. Konsumen masih menjatuhkan hatinya
kepada produk Tupperware ini, contoh botol minum yang bermerek Tupperware telah
terbukti disemua khalayak bahwa walaupun botol minum atau cangkir minum yang
bertutup itu dibalikkan terbalik yaitu tutup dibawah maka hasilnya tidak akan
tumpah sedangkan merek produk plastik lainnya masih saja bisa tumpah sehingga
menyebabkan orang kesulitan jika botol minum atau cangkir minum tersebut
diletakkan didalam tas.
C.
Promosi
Promosi merupakan kegiatan yang ditujukan untuk
mempengaruhi konsumen agar mereka dapat menjadi kenal akan produk yang ditawarkan
oleh perusahaan kepada mereka dan kemudian mereka menjadi senang lalu membeli
produk tersebut.[2]
Cara mempromosikan produk dalam Tupperware ada beberapa cara, yaitu :
a. Iklan atau Advertensi
Merupakan alat utama bagi perusahaan untuk
mempengaruhi konsumen. Advertensi ini dapat dilakukan oleh perusahaan lewat
surat kabar, radio, majalah, televise, maupun bentuk poster yang ada dalam
pinggir jalan. Dalam perusahaan Tupperware menggunakan majalah.
b. Promosi penjualan
Merupakan kegiatan perusahaan untuk menjajakan produk
yang dipasarkanya sedemikian rupa sehingga konsumen akan mudah untuk melihatnya
dan bahkan dengan cara penempatan dan pengaturan tertentu maka produk itu akan
menarik perhatian konsumen. Cara penjualannya dari Tupperware yaitu mereka merancang,
membuat, dan menyebarkan produk-produknya ke seluruh dunia melalui metode
penjualan (metode pemasaran yang baik) langsung kepada konsumen disetiap kota
melalui member-member.
c. Personal Selling
Merupakan kegiatan perusahaan untuk melakukan kontak langsung degan para
konsumenya. Dengan kontak langsung ini diharapkan akan terjadi hubungan atau
interaksi yang positif antara pengusaha dengan calon konsumennya itu.
Cara penjualan yang unik diperkenalkan oleh Brownie
Wise melalui Home Party yang informative dan menyenangkan.Di berbagai belahan
dunia, Home Party Tupperware kini lebih dikenal dengan nama Tupperware Party.
Diperkirakan setiap 2,3 detik diselenggarakan Tupperware Party di salah satu
dunia.
Berikut tema terpopuler penyelenggaraan Tupperware
party di Negara Indonesia :
a.
Pembukaan
Langkah ini dimulai dari mengucapkan salam, perkenalan
diri sang nyonya rumah selaku rekanan Tupperware (tak lupa mengucapkan terima
kasih pada tamu yang bersedia datang ke Tupperware Party ini), lalu pemberian
penghargaan kepada nyonya rumah dan para tamu.
b.
Permainan/ game
Pada langkah ini, nyonya rumah memberikan instruksi
cara permainan (permainan dirancang sendiri oleh nyonya rumah, berdasarkan
referensi sebelumnya, atau murni idenya sendiri), selain memimpin permainan
dengan cara hidup dan menyenangkan. Hadiah-hadiah berupa produk Tupperware yang
akan diberikan pada sang pemenang diumumkan, berikut petunjuk pemakaian dan
penggunaan hadiah tersebut.
c.
Pengantar mengenai produk
Tupperware
Tahap ini merupakan intro dari tahap demo/ peragaan
yang sesungguhnya. Pada tahap ini, pengelan produk Tupperware disajikan secara
detail, dari mulai sejarah dan latar belakang perusahaan, bahan yang dikenakan,
pengakuan US FDA sebagai produk yang aman pakai, garansi-garansinya, strategi
pemasaran melalui Tupperware Party dan keunikannya yang ada pada tutupnya.
d.
Pengenalan produk
Langkah ini merupakan tahap peragaan yang merupakan
into dari Tupperware Party ini sendiri. Nyonya rumah biasanya akan memiliki dan
memperagakan sedikitnya 3 produk Tupperware, dengan menonjolkan jenis produk
yang sesuai dengan tema pesta. Bagi mereka yang ingin mencermati lebih jauh
tentang keunggulan memakai Tupperware, disediakan waktu tanya-jawab.
e.
Table Shopping dan Datings
Dating menyerupai sistem antrian
penyelenggaraan arisan even berikutnya. Bedanya, dalam sistem ini tidak
diadakan undian. Nyonya rumah diharapkan mendapatkan calon-calon rekanan
Tupperware yang berminat mengorganisir Tupperware Party di tempatnya, dengan
imbalan komisi/ hadiah yang menarik tentunya
D.
Price(Harga dari Tupperware)
Harga yang di tawarkan Tupperware relative tinggi
dimana dari harga plastic biasa adalah 1:2 tetapi dengan menawarkan harga yang
relative mahal ia berhasil menguasai pemasaran produk plastik yang sangat
dikenal oleh pelanggan,dikarenakan ia mematokkan harga yang sesuai dengan
kualitas dan orang tidak akan mengeluh akan kualitas produk karena benar-benar
berkualitas dibandingkan produk plastik lainnya dan penawaran akan garansi
seumur hidup yang ditawarkan dari tupperware.
E. Place(Lokasi/tempat
pemasaran)
Tupperware telah menyediakan lokasi tempat yang
strategis untuk member yang ingin mengorder sesuai dengan pesanan konsumen
sehingga mudahnya member dalam menyalurkan produk Tupperware kita bandingkan
apabila tidak ada cabang Tupperware di kota kita masing-masing berarti alangkah
lamanya konsumen menunggu barang yang ia inginkan karena diproses secara
ekspedisi bkan secara langsung,dan untuk konsumen yang ingin sekedar membeli
untuk kebutuhan pribadi bukan untuk berbisnis maka solusi yang ditawarkan
Tupperware adalah bahwa perusahaan Tupperware telah mengangkat member-member
yang bisa dikatakan sebagai tempat pemasaran produk Tupperware ini sehingga
dengan mudahnya customer untuk membeli produk Tupperware ini karena setau saya
sudah banyak di kota Palembang kita ini yang sudah menjadi member Tupperware.
F. Strategi STP Tupperware
Dalam ilmu marketing kita mengenal STP dan 4P sebagai
strategi pemasaran produk ataupun jasa. STP adalah singkatan dari
Segmentation, Targeting dan Positioning sedangkan 4P adalah singkatan
dari keempat unsur dalam marketing mix, yakni Product, Price, Place dan
Promotion. STP dan 4P akan selalu muncul dalam marketing, apa pun konteksnya.
Namun kali ini akan membahas Strategi STP saja.\
a. Segmentation
Adalah upaya memetakan atau pasar dengan
memilah-milahkan konsumen sesuai persamaan di antara mereka. Pemilahan ini bisa
berdasarkan usia, tempat tinggal, penghasilan, gaya hidup, atau bagaimana cara
mereka mengkonsumsi produk. Demografi, penjualan produk Tupperware ditujukan
untuk para penduduk di negara maju maupun negara berkembang yang mulai
memberikan perhatian lebih terhadap produk rumah tangga sebagai tempat
menyimpan makanan kering maupun basah, agar makanan lebih tahan lama. Tupperware
tidak hanya menciptakan produk untuk kebutuhan rumah tangga saja tetapi
mengarah ke life style, dimana produk yang akan diciptakan bisa sebagai sarana
gaya hidup modern dengan medesain produk secantik mungkin dan tidak mengurangai
kualitas dan fungsinya. Tupperware tidak
menetapkan wilayah sasaran geografik. Dapat melayani semua segmen pasar. Untuk
mendukung keberadaan barang Tupperware banyak menyebar di pasar-pasar besar
maupun kecil , dan juga ada di katalog atau majalah dan bisnis online.
Segmentasi dari Tupperware berdasarkan dari usia
yaitu produk Tupperware mencakup semua kalangan baik
bayi,balita,remaja,dewasa,dan tua masi bisa menggunakan produk Tupperware ini
dan pada segmentasi demografi berupa jenis kelamin,Tupperware lebih mengarah
pada wanita khususnya ibu-ibu.
b.
Targeting
Setelah memetakan pasar, tahap targeting seperti
namanya adalah membidik kelompok konsumen mana yang akan kita sasar. Pria dan
wanita. Berusia dari anak-anak sampai dewasa. Atlet, eksekutif, pelajar,yang
sering membawal bekal makanan atau minuman saat beraktivitas. Lalu merambah
kepasaran ibu-ibu sebagai selingan lifestyle ibu-ibu masa kini. Dulu Tupperware
cuma dicitrakan untuk ibu-ibu. Dalam perjalanan waktu, orang tahu, produk ini
juga cocok untuk siapa saja, dari eksekutif, pelajar hingga pekerja pria dan
wanita. Bahkan, kini semakin banyak konsumen yang menggunakan produk ini,
setiap hari, sesuai kebutuhan mereka.Berani menembus semua segmen pasar dari
mulai kebutuhan rumah tangga, aktivitas olah raga, pelajar, dan pekerja
kantoran yang selalu membawa bekal .
c. Positioning
Apabila target pasar sudah
jelas, positioning adalah bagaimana kita menjelaskan posisi produk kepada
konsumen. Apa beda produk kita dibandingkan kompetitor dan apa saja
keunggulannya. Dari contoh produk yang tersedia, Tupperware memberikan manfaat
untuk menyimpan makanan lebih tahan lama ,karena keistimewaan produk Tupperware
yaitu “SEAL” atau tutupnya yang kedap udara dan kedap cairan dan tidak mudah
tumpah. Tupperware cenderung lebih unggul dibandingkan merek sejenis pada kualitas
plastik yang sangat bagus, tahan lama dan anti pecah.
G.
Pemasaran Tupperware
Langkah-langkah
pemasaran tupperware :
1.
Perusahaan Tupperware telah memberi buku/catalog kepada si
member untuk menjual produk tersebut dengan harga yang telah dicantum
dimasing-masing produk dengan strategi pemasaran yaitu memberikan diskon
sebesar 30% untuk reseller atau member,dengan strategi pemasaran ini maka
seseorang tertarik untuk menjualnya ,karena terkadang tidak semua reseller
Tupperware member diskon 23% terkadang 20% bahkan 15% saja kepada konsumen agar
mendapat keuntungan yang lebih.Tentunya para konsumen akan mencari member
terbaik.
2.
Setiap bulannya Tupperware selalu menciptakan produk baru
sehingga ada inovasinya dan terkadang ada harga promo besar-besaran yang
mendiskon salah satu produk dari Tupperware misal dari harga normalnya Rp
85.000 dicoret menjadi Rp 75.000 dan harga Rp 75.000 tersebut masih di diskon
oleh member sesuai dengan besarnya diskon yang ia ajukan pada konsumennya.
3.
Untuk para member pada bulan tertentu maka akan diadakan
special offer yaitu penawaran istimewa untuk para anggota Tupperware untuk
mendapatkan produk yang mahal tetapi dengan harga yang relative murah seperti
contohnya gambar yang ada dengan syarat menyertakan foto copy kartu anggota
pada saat pembelian
4.
Cara pemasaran Tupperware yang tidak dimiliki produk plastik
lainnya yaitu garansi seumur hidup tanpa batas waktu,hal ini membuat produk
yang relative mahal tertutupi akan pemasaran yang seperti itu karena proses
pemakaiannya bisa seumur hidup.
5.
Proses pengambilan barangnya cepat sehingga konsumen tidak
mengeluh karena produk yang telah dibayar lunas tetapi barangnya lama sekali
datangnya.
6.
Produk Tupperware ini memiliki pemasaran yang luar biasa
dimana produk yang sudah dipakai dalam waktu yang lama dalam artian warna udah
pudar dan tidak menarik lagi dilihat dapat ditukar kembali dengan jenis produk
yang sama dengan produk yang baru.
7.
Apabila penjualan yang dilakukan member sesuai dengan jumlah
target maka member akan mendapatkan bonus dari Tupperware berupa produk
tupperware.
Syarat
membeli produk Tupperware bagi para konsumen yaitu bahwa konsumen yang mau
membeli produk tersebut harus melunasi terlebih dahulu karena semua produk
tidak ready stock melaikan po dalam waktu 1 hari saja untuk proses
pengambilannya di pusat atau cabang Tupperware, reseller tidak berani melakukan
ready stock dikarenakan produk ini harga nya relative mahal sehingga takut
mematikan uang tetapi untuk produk tertentu yang laku contoh eco botol dari
Tupperware yang selalu laku dikarenakan bentuknya yang cantik serta kualitas
yang bagus maka reseller berani untuk me-ready stocknya.
BAB III
PENUTUP
Hal inilah yang menarik penulis
untuk meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas pelanggan Tupperware karena
menurut Griffin (2002: 29) loyalitas mengacu pada perilaku dari unit-unit
pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian secara terus menerus terhadap
barang atau jasa perusahaan yang dipilih. Loyalitas konsumen memiliki peranan
penting dalam sebuah perusahaan, mempertahankan mereka berarti meningkatkan
kinerja keuangan dan kinerja kelangsungan hidup perusahaan, hal ini menjadi
alasan utama bagi perusahaan untuk menarik dan mempertahankan mereka. Menurut
Dharmmesta (1999: 128) faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas adalah faktor
harga, pelayanan, kualitas produk dan promosi.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar