KEPRIBADIAN
Diajukan
untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
pada
Mata Kuliah Manajemen Pemasaran

Oleh
:
Nama : Islakhul Qonitah
Nim
: 2013114193
Kelas : G
PROGRAM
STUDI EKONOMI SYARIAH
JURUSAN
SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PEKALONGAN
2015
Bab I
Pendahuluan
I. Latar Belakang
Setiap Studi perilaku organisasi adalah telaah tentang pribadi
dan dinamika kelompok dan konteks organisasi,
serta sifat organisasi itu sendiri. Setiap kali orang berinteraksi dalam
organisasi, banyak faktor yang ikut bermain. Studi organisasi berusaha untuk
memahami dan menyusun model-model dari faktor-faktor ini.
Seperti halnya
dengan semua ilmu sosial, perilaku organisasi berusaha untuk mengontrol, memprediksikan, dan menjelaskan. Namun ada
sejumlah kontroversi mengenai dampak etis dari pemusatan perhatian terhadap
perilaku pekerja. Karena itu, perilaku organisasi (dan studi yang berdekatan
dengannya, yaitu psikologi industri) kadang-kadang dituduh telah
menjadi alat ilmiah bagi pihak yang berkuasa. Terlepas dari tuduhan-tuduhan
itu, Perilaku Organisasi dapat memainkan peranan penting dalam perkembangan
organisasidan keberhasilan kerja, yang diantaranya membahas tentang
Kepribadian dan Emosi, kedua hal tersebut sangat berkaitan erat dengan perilaku
organisasi.
Kepribadian dan
emosi akan mempengaruhi individu didalam sebuah organisasi. Maka dari itu
sangat diperlukan seseorang untuk tahu dan mengerti apa itu kepribadian dan
emosi baik dari segi pengertian, ciri – ciri, dll. Dengan penguasaan materi
tentang Kepribadian dan Emosi ini diharapkan setiap individu akan bisa
menempatkan dirinya didalam sebuah organisasi setelah menguasai materi
tersebut. Keberhasilan sebuah organisasi sangat ditentukan oleh individu di
dalamnya.
II. Rumusan Masalah
1.
Apakah definisi dari Kepribadian dan Emosi
2.
Apakah
ciri-ciri Kepribadian dan Emosi
3.
Apakah dimensi dari Emosi
4.
Bagaimana pengaruh dari kepribadian dan emosi terhadap
perilaku organisasi.
5.
Apa saja Atribut-atribut Kepribadian.
III. Tujuan Penulisan
1.
Untuk
mengetahui definisi dari Kepribadian dan emosi secara psikologis maupun
definisi sehari harinya, ciri – ciri, atribut kepribadian utama yang
mempengaruhi perilaku oraganisasi, serta mengetahui kepribadian dan budaya nasional.
2.
Untuk
mengetahui dimensi dimensi emosi dan batas ekternal emosi terhadap perilaku
organisasi.
IV. Manfaat Penulisan
1.
Manfaatnya
untuk Mahasiswa adalah sebagai panduan atau tunjangan dalam mata kuliah Prilaku
organisasi.
2.
Manfaatnya
Untuk Fakultas adalah sebagai tambahan karya tulis untuk memperkaya materi
mengenai Perilaku Organisasi.
3.
Manfaatnya
untuk Masyarakata dan dunia kerja, jika seseorang telah mengerti apa itu
kepribadian dan emosi dan tau cara mengendalikannya dalam dunia organisasi maka
akan sangat berguna untuk kemajuan sebuah perusahaan dan masyarakat.
Bab
II
Pembahasan
A. Pengertian Kepribadian dan Emosi
Istilah kepribadian atau dalam
bahasa inggrisnya” personality” berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu
prosopon atau persona yang berarti ‘Topeng’ dan biasa digunakan dalam
pertunjukan teater. Konsep awal personaliti adalah tingkah laku yang
ditunjukan kepada lingkungan sosial dan kesan mengenai diri yang diinginkan agar
dapat ditangkap oleh orang lain.
Kepribadian adalah cara dengan mana
seseorang bereaksi dan berinteraksi dengan orang lain (Robbins 1993). Kepribadian
merupakan pola khas seseorang dalam berpikir, merasakan dan
berperilaku yang relatif stabil dan dapat diperkirakan (Dorland, 2002).
Kepribadian juga merupakan jumlah total kecenderungan bawaan atau
herediter dengan berbagai pengaruh dari lingkungan serta pendidikan, yang
membentuk kondisi kejiwaan seseorang dan mempengaruhi sikapnya terhadap
kehidupan (Weller, 2005). Berdasarkan pengertian tersebut, dapat
disimpulkan bahwa kepribadian meliputi segala corak perilaku dan sifat
yang khas dan dapat diperkirakan pada diri seseorang, yang
digunakan untuk bereaksi dan menyesuaikan diri terhadap rangsangan,
sehingga corak tingkah lakunya itu merupakan satu kesatuan fungsional
yang khas bagi individu itu.
Dari segi etimologi, emosi berasal dari
akar kata bahasa latin” movere” yang berarti “menggerakan, bergerak.”
Kemudian ditambah dengan awalan e- untuk memberikan arti “ bergerak menjauh”.
Makna ini menyiratkan kesan bahwa kecenderungan bertindak merupakanhal mutlak
dalam emosi.
Para ahli Psikologi telah berupaya
mendefinisikan emosi dengan mendasarkan pada pengalamandan penelitian terhadap
manusia dan hewan, kendati masih menemukan banyak kendala.
Emosi adalah Suatu gejala
psiko-fisilogis yang menimbulkan efek pada persepsi, sikap, dan tingkah laku,
serta mengejawantah dalam bentuk ekspresi tertentu.
Tidak
bisa dipungkiri bila tempat kerja atau kantor, seringkali menjadi gudangnya
permasalah. Mulai dari masalah-masalah yang timbul dari pekerjaan, seperti
berat dan menumpuknya tugas, hingga masalah-masalah yang timbul akibat dari
interaksi anda dengan atasan atau rekan kerja.
Secara
garis basar, emosi yang kita tampilkan menjadi sikap terbagi dua macam, yaitu
emosi positif dan emosi negatif. Emosi positif antara lain kenikmatan dan
cinta. Sedangkan, emosi negatif antara lain frustrasi, khawatir,marah,tidak
suka, kecewa, dan lain-lain.
Berbagai penelitian telah membuktikan
hal ini, bahwa emosi mempunyai pengaruh di tempat kerja,dan di katakan bahwa
emosi seperti sebuah virus yang dapat menular. Ia dapat mempengaruhi kinerja
lingkungan secara keseluruhan, baik itu emosi yang bersifat positif maupun yang negatif. Oleh karena itu, orang-orang
yang berada pada level jabatan lebih tinggi, para manager misalnya, mereka
sangat dianjurkan agar selalu menampilkan emosi yang positif. Emosi positif
dari para petinggi ini pada gilirannya dapat mempengaruhi kinerja bawahannya.
Emosi positif dan negatif sangat berpengaruh besar terhadapkarir seseorang.
Mengingat begitu besar pengaruh emosi di tempat kerja atau kantor seperti yang
disebut diatas, maka sudah selayaknya bagi kita sebagai orang terlibat
dilingkungan tersebutuntuk memiliki kemampuan dalam mengelola emosi. Dengan
pengelolaan emosi yang buruk, niscaya anda akan jauh dari kesuksesan.
Sebaliknya,dengan pengolaan emosi yang baik, berbagai manfaat darinya bisa
diraih.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi perkembangan kepribadian
1. Faktor Genetik atau Hereditas
2. Faktor Lingkungan
3. Faktor Belajar
4. Faktor Pengasuhan
5. Faktor Perkembangan
6. Faktor Kesadaran
7. Faktor Ketidaksadaran
8. Faktor Situasi
B. Ciri-Ciri Kepribadian dan Emosi
Ciri-ciri Kepribadian:
1. Pencarian awal
atas ciri-ciri primer : ada 16 ciri-ciri yang dianggap sebagai
sumber perilaku yang konstan dan mantap yaitu : pendiam – ramah, kurang cerdas
– lebih cerdas, dipengaruhi oleh perasaan – stabil secara emosional, penurut –
dominan, serius – tak kenal susah, bijaksana – berhati-hati, malu-malu – suka
bertualang, keras – sensitif, percaya – curiga, praktis – imaginatif, jujur –
lihai, yakin – ragu-ragu, konservatif, suka bereksperimen, tergantung kelompok
– mandiri, tak terkendali – terkendali, santai – tegang.
2.
The Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) :
adalah salah satu kerangka kerja kepribadian dengan 100 pertanyaan yang
menanyakan kepada orang bagaimana mereka biasanya bertindak atau merasa dalam
situasi tertentu. Individu pada akhirnya akan diklasifikasikan sebagai
ekstrovet (E) dan intovert (I), sensing (S) atau intuitif (N), berpikir (T)
atau merasa (F), dan memahami (P) atau menilai (J). Hasilnya nanti akan
dirangkai seperti misalnya INTJ dalah kaum visioner, ESTJ adalah
pengorganisasi, ENTP adalah pengagas, dllnya.
3.
Model lima besar:
adalah 5 dimensi dasar hasil riset terbaru yang melandasi semua ciri dan
meliputi sebagian besar variasi yang signifikan dalam kepribadian manusia,
yaitu :
Ø Ekstraversi :
mencakup tingkat kesenangan seseorang akan hubungan. Orang yang ekstravert akan
cenderung suka berkelompok, tegas, dan mampu bersosialisasi. Kaum introvert
cenderung pendiam, malu-malu, dan tenang.
Ø Kemampuan untuk
bersepakat : merujuk pada kecennderungan untuk tunduk pada orang lain. Orang
yang skornya tinggi akan kooperatif, hangat, dan percaya. Sedangkan yang rendah
akan dingin, tidak mampu bersepakat, dan antagonistik.
Ø Sifat
mendengarkan suara hati : merupakan ukuran dari keandalan. Orang yang peka
terhadap suara hati akan bertanggung jawab, terorganisir, dapat dipercaya, dan
gigih. Sedangkan yang sebaliknya akan mudah bingung, tidak terorganisir, dan
tidak handal.
Ø Stabilitas
emosional : merujuk pada kemampuan untuk bertahan terhadap stress. Orang yang
skornya tinggi akan cenderung tenang, percaya diri, dan aman. Yang sebalinya
akan cenderung gelisah, cemas, gugup, tertekan, dan tidak aman.
Ø Keterbukaan terhadap pengalaman : merujuk pada
kisaran minat individual dan kekaguman terhadap hal baru. Orang yang terbuka
akan kreatif, ingin tahu, dan sensitif secara artistik. Sedangkan yang sebaliknya
akan konvensional dan menemukan kenyamanan dalam keakraban.
C.
Dimensi Emosi
Emosi ada beberapa jenis berdasarkan :
1.
Varietas : riset mengidentifikasikan enam emosi yang
universal, yaitu kemarahan, ketakutan, kesedihan, kegembiraan, kejijikan, dan kejutan.
Enam emosi ini dapat dikonseptualisasikan sebagai terus ada sepanjang satu
kontinuum, dimana semakin dekat jarak dua emosi apapun pada kontinuum tersebut
akan semakin membingungkan orang. Contohnya adalah kebahagiaan dan kejutan
sering dikacaukan, sementara kebahagiaan dan kemuakan jarang sekali.
2.
Intensitas : ekspresi yang berbeda dari intensitas
emosi yang sama bisa disebabkan dari kepribadian ataupun tuntutan ditempat
kerja. Ada orang yang terkendali, tidak pernah memperlihatkan rasa marah, namun
ada pula yang sebaliknya. Tentu saja hal ini harus disesuaikan dengan
pekerjaan. Presenter misalnya, harus menunjukkan intensitas emosi yang sesuai
dengan acara yang dibawakannya.
3.
Frekuensi dan durasi : frekuensi dan durasi yang
diperlukan untuk tenaga kerja emosional juga harus disesuaikan dengan kemampuan
frekuensi dan durasi yang dimiliki karyawan.
D.
Teori-teori Kepribadian
1.
Teori Psikoanalitis (Psychoanalytic Theory)
Kepribadian memiliki tiga komponen atau sistem yang
berbeda yaitu id, ego dan superego. Komponen kepribadian yang paling besar dan
yang paling dahulu berkembang semasa kanak-kanak adalah id. Id merupakan bagian
dari kepribadian yang mengandung kata
hati untuk menghasilakn kepuasan dan mengajar kesenangan. Ego merupakan bagian
dari sistem kepribadian yang bertindak sebagai penengah dalam hal terjadinya
pertentangan antara Id dan superego. Sedangkan Ego merupakan bagian dari sistem
kepribadian yang diserap selama manusia tumbuh dan merupakan gudang nilai-nilai
dalam diri seseorang.
2.
Teori Pemenuhan
( Fulfillment Theory)
Teori pemenuhan didasarkan pada suatu premis bahwa
manusia hanya memiliki satu dasar
ketakutan yang secara terus-menerus mendorongnya ke arah pemenuhan akan
aktulisasi.
3.
Teori Konsistensi
Teori ini menganggap tidak adanya sifat bawaan lahir
dari diri manusia. Teori konsistensi menganggap bahwa kepribadian manusia
dipelajari melalui pengalamandalam interaksinya dengan lingkungan disekitarnya.
E.
Atribut-Atribut Kepribadian
Ada
beberapa dimensi utama kepribadian yang mempengaruhi bagaimana seseorang
berperilaku di dalam organisasi :
1) Daerah Pengendalian (locus of control)
Daerah pengendalian berkaitan
dengan sejauh mana seseorang merasa yakin bahwa tindakannya akan memepengaruhi
imbalan yang akan diterimanya. Daerah pengendalian kepribadian dibedakan
menjadi dua yaitu kepribadian yang bersifat pengendalian internal dan
eksternal. Kepribadian yang bersifat pengendalian internal adalah kepribadian
dimana seseorang percaya bahwa ia mengendalikan apa yang terjadi padanya.
Sedangkan sifat kepribadian pengendalian eksternal adalah keyakinan seseorang
bahwa apa yang terjadi padanya dikendalikan oleh kekuatan dari luar seperti
keberuntungan dan nasib.
2) Paham Otoritarian
Paham otoritarian berkaitan dengan
suatu keyakinan bahwa ada perbedaan status dan kekuasaan di antara orang-orang
dalam organisasi. Ada kecenderungan
bahwa orang yang memiliki sifat kepribadian otoritarian tinggi akan
berprestasi rendah/negatif pada pekerjaan yang banyak membutuhkan perasaan
dalam hubungannya dengan karyawan yang lain, serta dalam situasi yang selalu
berubah dan komplek.
Sebaliknya sifat kepribadian
otoritarian tinggi lebih cocok untuk tugas-tugas yang sangat terstruktur clan
dan sangat ketat dengan peraturan.
3) Orientasi Prestasi
Orientasi prestasi juga merupakan
karakteristik kepribadian yang dapat dipergunakan untuk meramalkan perilaku.
Dari hasil studi yang dilakukan oleh Mc Clelland tentang kebutuhan akan
prestasi (nAch), orang yang memiliki kebutuhan akan prestasi tinggi dapat
digambarkan sebagai orang yang selalu bekerja keras dalam melakukan sesuatu
untuk prestasi yang lebih baik.
Menurut Mc Clelland ada tiga
karakteristik sifat kepribadian seseorang yang memiliki kebutuhan akan prestasi
yang tinggi. Pertama, mereka secara pribadi ingin bertanggung jawab atas
keberhasilan penyelesaian suatu tugas. Kedua, mereka lebih senang dengan
suatu resiko yang moderat. Ketiga, segera ingin mendapatkan umpan balik
atas prestasinya.
4) Introversi (introversion) dan
ekstroversi (extroversion)
Introversi adalah sifat
kepribadian seseorang yang cenderung menghabiskan waktunya dengan dunianya
sendiri dan menghasilkan kepuasan atas pikiran dan perasaannya. Ekstroversi
merupakan sifat kepribadian yang cenderung mengarahkan perhatiannya pada orang lain
dan kejadian di lingkungan dan menghasilkan kepuasan dan stimulus lingkungan.
Berikut
beberapa tips yang dapat membantu anda mengelola emosi di tempat kerja,
diantaranya yaitu :
Ø Pertama-tama, tanamkan tekad kepada diri
sendiri untuk mengendalikan emosi dan tidak tunduk pada emosi-emosi negatif
yang muncul. Ikrarkan dalam diri untuk tidak mudah marah. Tujuan hidup anda
adalah yang paling penting. Anggap kemarahan anda yang tidak terkendali adalah
muuh besar dan harus ditanggulangi.
Ø Jika anda ingin mengeluarkan emosi
negatif, marah misalnya, cobalah untuk memposisikan diri anda sebagai orang
yang akan menjadi tempat kemarahan anda. Ini dinamakan dengan empati,
keberhasilan anda untuk berempati akan secara ajaib mengendalikan emosi anda.
Anda boleh mencobanya saat sedang mengalami emosi negatif.
Ø Saat sedang emosi, anda sebaiknya
menenangkan hati terlebih dahulu ditempat yang nyaman. Tempat yang sunyi dan
asri seperti taman dan ruang santai menjadi tempat yang cocok untuk menurunkan
gejolak emosi. Untuk merendam emosi, anda juga bisa menarik nafas dalam-dalam
dan hembuskan perlahan.
Ø Baru setelah anda merasa diri lebih
tenang, anda bisa segera mencari penyebab emosi yang timbul, setelah itu
mencari solusi. Ketika pikiran kita mulai tenang, cobalah untuk mencari sumber
permasalahan dan bagaimana untuk menyelesaikan dengan cara terbaik. Mungkin itu
semua akan secara signifikan mengurangi beban pikiran anda.
Ø Cara lain untuk merendam emosi adalah
dengan menyibukkan diri anda dengan sesuatu yang anda sukai.
Ø Apabila emosi anda masih terasa, segera
cuci muka atau mandi. Jika anda seorang muslim, berwudhu dan shalat menjadi hal
yang baik dilakukan.
Ø Saat menghadapi kemarahan seseorang,
baik dari atasan atau rekan kerja, cobalah untuk diam menutup rapat-rapat.
Meskipun mereka menyerang anda, tidak perlu langsung berusaha membela
diri. Tahan emosi, selama anda diam dan
mendengarkan, komunikasikan perhatian anda dengan bahasa tubuh. Sampaikan bahwa
anda benar-benar memperhatikan.
Ø Setelah kemarahan mereka mereda, andda
bisa menyampaikan pembelaan anda. Berbicaralah dengan tenang, jelas dan tegas.
Ketenangan anda akan meredakan suasana.
Ø Terkadang,memendam perasaan memang
sangat memberatkan. Untuk meringankan beban perasaan tersebut anda bisa
mencurahkan isi hati atau kekesalan kepada orang lain. Pililah tempat curhat
dengan bijaksana, dan pikirkan dua kali sebelum menentukan siapa orangnya agar
anda tidak dikhianati.
Ø Biasakan untuk selalu berpikir secara
rasoinal sebelum bertindak. Jangan suka membesar-besarkan masalah dan jangan
juga menyepelekan masalah yang besar.
Ø Usahakan anda tetap menampilkan ekspresi
yang baik, seperti menyapa dan tersenyum, karena senyum dapat melunturkan rasa
kesal dan marah. Senyum juga menunjukan kelapangan dan kebesaran hati anda.
Ø Meredam emosi yang sedang anda rasakan
juga bisa dilakukan dengan cara melampiaskan untuk berolahraga. Gerak tubuh
bermanfaat menyegarkan fisik sekaligus pikiran anda.
Ø Jika anda merasa suasana tempat kerja
atau kantor sudah begitu tidak menyenangkan, anda perlu melepaskan rutinitas
anda dengan mengambil cuti kerja atau rekreasi. Ini membantu anda mendapatkan
penyegaran ditengah masalah-masalah yang anda hadapi di kantor.
KESIMPULAN
Kepribadian
adalah cara dengan mana seseorang bereaksi dan berinteraksi dengan orang lain (Robbins
1993). Kepribadian merupakan pola khas seseorang dalam berpikir,
merasakan dan berperilaku yang relatif stabil dan dapat diperkirakan
(Dorland, 2002). Kepribadian juga merupakan jumlah total kecenderungan
bawaan atau herediter dengan berbagai pengaruh dari lingkungan serta
pendidikan, yang membentuk kondisi kejiwaan seseorang dan mempengaruhi
sikapnya terhadap kehidupan (Weller, 2005).
Emosi
adalah Suatu gejala psiko-fisilogis yang menimbulkan efek pada persepsi, sikap,
dan tingkah laku, serta mengejawantah dalam bentuk ekspresi tertentu.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi perkembangan kepribadian
1. Faktor Genetik atau Hereditas
2. Faktor Lingkungan
3. Faktor Belajar
4. Faktor Pengasuhan
5. Faktor Perkembangan
6. Faktor Kesadaran
7. Faktor Ketidaksadaran
8. Faktor Situasi
Ciri-ciri
Kepribadian:
1. Pencarian awal
atas ciri-ciri primer
2. The Myers-Briggs
Type Indicator (MBTI)
3. Model lima besar
Teori-teori Kepribadian
1.
Teori Psikoanalitis (Psychoanalytic Theory)
2.
Teori Pemenuhan
( Fulfillment Theory)
3.
Teori Konsistensi
Atribut-Atribut Kepribadian
Ada
beberapa dimensi utama kepribadian yang mempengaruhi bagaimana seseorang
berperilaku di dalam organisasi :
1. Daerah Pengendalian (locus of control)
2. Paham Otoritarian
3. Orientasi Prestasi
4. Introversi (introversion) dan
ekstroversi (extroversion)
Daftar Pustaka
Buku:
Dede
Rahmat Hidayat, Teori dan Aplikasi: Psikolosi Kepribadian dalam Konseling,
Bogor: Ghalia Indonesia, 2011
Indriyo Gitosudarmo,
Perilaku Keorganisasian, Yogyakarta : BPFE, Cet. 6, 2004
Muhammad Darwis Hude, Emosi:
Penjelajahan religio-psikologis tentang emosi manusia di daalam Al-Qur’an ,
Jakarta : Erlangga, 2006
Teguh
Sutanto, Sukses di Dunia Kerja, Yogyakarta: Buku Pintar, 2012
Internet:
Www.
Islamquest.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar